Show simple item record

dc.contributor.advisorPratoko, Dwi Koko S.Farm., M.Sc., Apt
dc.contributor.advisorNugraha, Ari Satia S.F., GDipSc.,M.Sc-Res.,Ph.D.,Apt.
dc.contributor.authorBachtiar, M. FEBRIAN
dc.date.accessioned2020-12-03T03:29:30Z
dc.date.available2020-12-03T03:29:30Z
dc.date.issued2020-01-20
dc.identifier.nim162210101096
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/102322
dc.description.abstractPenyakit infeksi bakteri merupakan permasalahan kesehatan serius yang melanda masyarakat global. Penyakit ini menjadi salah satu penyebab terbesar kasus kematian masyarakat di seluruh dunia. Kondisi ini diperparah dengan meningkatnya kasus resistensi antibiotik oleh bakteri patogen sehingga pengobatan pasien tidak berjalan optimal dan efektif. Untuk mengatasi hal ini maka diperlukan pencarian senyawa antibiotik baru yang efektif untuk melawan bakteri patogen tersebut. Sumber utama pencarian senyawa antibiotik adalah mikroorganisme baik itu fungi maupun bakteri. Salah satu mikroorganisme yang berpotensi menghasilkan senyawa metabolit sekunder dengan aktivitas antibakteri adalah fungi endofit. Mikroorganisme ini hidup di dalam jaringan tumbuhan yang sehat tanpa menyebabkan timbulnya penyakit pada tumbuhan inangnya tersebut. Sebaliknya fungi endofit ini melindungi tumbuhan inangnya dari infeksi fitopatogen. Berdasarkan hal tersebut maka pada penelitian ini dilakukan skrining fitokimia dan uji aktivitas antibakteri ekstrak etil asetat hasil fermentasi fungi endofit daun kepundung (Baccaurea racemosa (Reinw.) Muell.Arg) terhadap Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa. Tumbuhan kepundung dipilih sebagai tumbuhan inang sumber isolasi fungi endofit karena berdasarkan penelitian sebelumnya ekstrak metanol daun kepundung ini memiliki aktivitas antibakteri terhadap kedua bakteri uji sehingga diduga fungi endofit yang terkandung di dalamnya juga memiliki aktivitas antibakteri. Pada penelitian ini ada tiga fungi endofit yag berhasil diisolasi dari daun kepundung dan diberi kode DK1, DK2, dan DK3. Berdasarkan hasil uji aktivitas antibakteri, semua ekstrak etil asetat hasil fermentasi fungi endofit daun kepundung pada konsentrasi 100 μg/ml memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan hampir semuanya memiliki aktivitas antibakteri terhadap Pseudomonas aeruginosa kecuali ekstrak uji dari fungi endofit DK2. Ekstrak etil asetat hasil fermentasi fungi endofit DK2 dan DK1 pada konsentrasi 100 μg/ml memiliki aktivitas antibakteri yang paling besar secara berturut-turut terhadap Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa dengan persen penghambatan sebesar 34,55 ± 1,61 % dan 14,81 ± 2,69 % (p<0,05) . Golongan senyawa metabolit sekunder yang terkandung di dalam ekstrak etil asetat hasil fermentasi ketiga fungi endofit daun kepundung tersebut adalah fenolat, flavonoid, alkaloid, dan terpenoid. Senyawa flavonoid, alkaloid, dan terpenoid tersebut diduga berperan menimbulkan aktivitas antibakteri pada ekstrak uji dari ketiga fungi berdasarkan hasil uji KLT bioautografi. Untuk memastikan potensi aktivitas golongan senyawa tersebut maka ke depan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut berupa isolasi dan uji bioaktivitas senyawa tersebut.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFakultas Farmasi Universitas Jemberen_US
dc.subjectSkrining Fitokimiaen_US
dc.subjectUji Aktivitas Antibakterien_US
dc.subjectEkstrak Etil Asetaten_US
dc.subjectFungi Endofit Daun Kepundung (Baccaurea racemosa (Reinw.).Muell.Arg)en_US
dc.titleSkrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etil Asetat Hasil Fermentasi Fungi Endofit Daun Kepundung (Baccaurea racemosa Reinw. (Muell.) Arg.)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiFarmasi
dc.identifier.kodeprodi2210101


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record