Show simple item record

dc.contributor.advisorHAKAM, Mulia
dc.contributor.advisorKUSHARIYADI
dc.contributor.authorHIDAYAH, Nurul
dc.date.accessioned2020-12-02T02:05:27Z
dc.date.available2020-12-02T02:05:27Z
dc.date.issued2020-07-15
dc.identifier.nimNIM162310101144
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/102296
dc.description.abstractKekuatan otot pada pasien fraktur pada umumnya mengalami penurunan yang disebabkan oleh pasca tindakan pembedahan yang mengakibatkan munculnya permasalahan berdasarkan diagnosa keperawatan pada pasien fraktur yaitu hambatan mobilitas fisik. Oleh karena itu perlu dilakukannya penilaian kekuatan otot pada pasien fraktur untuk mengetahui kondisi kekuatan otot pasca tindakan pembedahan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kekuatan otot pada pasien fraktur dengan metode Manual Muscle Testing (MMT) dan kondisi kekuatan otot pada pasien fraktur. Penelitian ini menggunakan narrative literature review dengan PRISMA flow chart sebagai metode penyeleksian literatur. Pencarian artikel menggunakan Boolean operator (AND, OR, NOT) dengan kata kunci “fraktur” OR “muscle strength” OR “Manual Muscle Testing (MMT)”. Kriteria inklusi artikel 1) tahun publikasi 2015-2020; 2) bisa diakses secara full text ; 3) original research article; 4) artikel terindex nasional (SINTA) atau internasional (Scimagojr); 5) menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Database yang digunakan Pubmed, Wiley Online Library, Springerlink, Google Scholar, Ebscohost, Science Direct dan Nature kemudian didapatkan 11 artikel yang akan diulas. Hasil penelusuran artikel didapatkan 11 berjenis original research dengan studi prevalensi (1), studi crossectional (1), studi kohort retrospective (2), studi kohort prospective (1), studi randomized, procpective, comparative (1), studi report (2), studi quasi experimental (2), dan randomized clinical trial study (1). Sintesis dari literatur menunjukkan bahwa MMT merupakan alat ukur yang reliable, tidak memerlukan alat tambahan untuk melakukan penilaian kekuatan otot serta bersifat universal (dapat menilai kekuatan otot pada fraktur dan non fraktur) dan kondisi kekuatan otot pada pasien fraktur mengalami penurunan. Penurunan kekuatan pada pasien fraktur diakibatkan oleh adanya imobilisasi post operasi sehingga memerlukan waktu untuk proses recovery otot. Proses recovery otot dapat dipengaruhi oleh proses terjadinya fraktur, lokasi fraktur dan tingkat luka pada fraktur. Oleh karena itu, penilaian kekuatan otot dapat menjadi pertimbangan bagi perawat atau praktisi dalam proses perawatan pada pasien fraktur agar dilakukan pada tatanan klinik untuk meningkatkan kualitas proses penyembuhan pasien post operasi fraktur.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFakultas Keperawatanen_US
dc.subjectKekuatan Ototen_US
dc.subjectPasien Frakturen_US
dc.subjectManual Muscle Testingen_US
dc.titlePenilaian Kekuatan Otot Pada Pasien Fraktur dengan Manual Muscle Testing: Narrative Literature Reviewen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiKeperawatan
dc.identifier.kodeprodi2310101


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record