dc.description.abstract | Asam urat merupakan produk akhir dari proses metabolisme purin yang
tidak dapat didegradasi lebih lanjut oleh tubuh manusia karena tidak adanya
aktivitas enzim urikolitik. Hal ini mengakibatkan tubuh manusia cenderung
mengalami penumpukan asam urat yang mengakibatkan hiperurisemia.
Permasalahan hiperurisemia dapat diatasi dengan terapi urikolitik dengan
menggunakan urikase yang berasal dari sumber lain sebagai agen urikolitik.
Penelitian ini menggunakan sampel hati kambing sebagai sumber urikase yang
diawali dengan proses ekstraksi. Ekstrak kasar urikase yang diperoleh kemudian
dilakukan fraksinasi menggunakan ammonium sulfat 0-20% dan 20-40% dengan
variasi waktu pengendapan 12, 16, 20, dan 24 jam guna memperoleh nilai aktivitas
enzim yang optimum.
Ekstrak kasar urikase memiliki nilai aktivitas spesifik terbesar pada proses
ekstraksi pertama yaitu sebesar 0,00106 U/mg. Nilai total protein yang diperoleh
dari proses fraksinasi baik menggunakan ammonium sulfat 0-20% maupun 20-40%
menunjukkan kecenderungan yang sama pada lama waktu pengendapan yang
diterapkan dimana semakin lama waktu pengendapan menghasilkan nilai total
protein yang semakin tinggi. Nilai aktivitas spesifik dari kedua proses fraksinasi
menunjukkan nilai optimum pada variasi waktu pengendapan 16 jam yakni 0,02014
U/mg dan 0,00183 U/mg
Efektivitas fraksinasi pada penelitian ini dapat dilihat berdasarkan nilai
yield dan faktor purifikasi. Proses fraksinasi menggunakan ammonium sulfat
0-20% efektif pada variasi waktu pengendapan 16 jam dengan persen yield sebesar
284,3% dan kemurnian 18,9 kali dari ekstrak kasar enzim, sedangkan untuk proses
fraksinasi menggunakan ammonium sulfat 20-40% juga efektif pada variasi waktu
pengendapan 16 jam dengan persen yield sebesar 104,0% dan kemurnian 1,7 kali
ekstrak kasar enzim. Hasil ini mengindikasikan bahwa proses fraksinasi urikase hati
kambing menggunakan ammonium sulfat efektif pada proses fraksinasi 0-20%
dengan lama waktu pengendapan 16 jam.
Nilai total protein yang diperoleh pada proses fraksinasi menggunakan
ammonium sulfat 0-20% lebih rendah dibandingkan dengan nilai total protein pada
proses fraksinasi menggunakan ammonium sulfat 20-40%, sebaliknya nilai
aktivitas total dan aktivitas spesifik urikase pada proses fraksinasi menggunakan
ammonium sulfat 0-20% lebih tinggi dibandingkan dengan nilai total protein pada
proses fraksinasi menggunakan ammonium sulfat 20-40%. Nilai aktivitas spesifik
urikase optimum yang diperoleh pada penelitian ini sebesar 0,02014 U/mg. | en_US |