Show simple item record

dc.contributor.advisorHANDAYANI, Wuryanti
dc.contributor.advisorUTARTI, Esti
dc.contributor.authorJOENATA, Muhamad Kiki Afindia
dc.date.accessioned2020-11-26T23:53:55Z
dc.date.available2020-11-26T23:53:55Z
dc.date.issued2020-07-27
dc.identifier.nimNIM161810301035
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/102195
dc.description.abstractAsam urat merupakan produk akhir dari proses metabolisme purin yang tidak dapat didegradasi lebih lanjut oleh tubuh manusia karena tidak adanya aktivitas enzim urikolitik. Hal ini mengakibatkan tubuh manusia cenderung mengalami penumpukan asam urat yang mengakibatkan hiperurisemia. Permasalahan hiperurisemia dapat diatasi dengan terapi urikolitik dengan menggunakan urikase yang berasal dari sumber lain sebagai agen urikolitik. Penelitian ini menggunakan sampel hati kambing sebagai sumber urikase yang diawali dengan proses ekstraksi. Ekstrak kasar urikase yang diperoleh kemudian dilakukan fraksinasi menggunakan ammonium sulfat 0-20% dan 20-40% dengan variasi waktu pengendapan 12, 16, 20, dan 24 jam guna memperoleh nilai aktivitas enzim yang optimum. Ekstrak kasar urikase memiliki nilai aktivitas spesifik terbesar pada proses ekstraksi pertama yaitu sebesar 0,00106 U/mg. Nilai total protein yang diperoleh dari proses fraksinasi baik menggunakan ammonium sulfat 0-20% maupun 20-40% menunjukkan kecenderungan yang sama pada lama waktu pengendapan yang diterapkan dimana semakin lama waktu pengendapan menghasilkan nilai total protein yang semakin tinggi. Nilai aktivitas spesifik dari kedua proses fraksinasi menunjukkan nilai optimum pada variasi waktu pengendapan 16 jam yakni 0,02014 U/mg dan 0,00183 U/mg Efektivitas fraksinasi pada penelitian ini dapat dilihat berdasarkan nilai yield dan faktor purifikasi. Proses fraksinasi menggunakan ammonium sulfat 0-20% efektif pada variasi waktu pengendapan 16 jam dengan persen yield sebesar 284,3% dan kemurnian 18,9 kali dari ekstrak kasar enzim, sedangkan untuk proses fraksinasi menggunakan ammonium sulfat 20-40% juga efektif pada variasi waktu pengendapan 16 jam dengan persen yield sebesar 104,0% dan kemurnian 1,7 kali ekstrak kasar enzim. Hasil ini mengindikasikan bahwa proses fraksinasi urikase hati kambing menggunakan ammonium sulfat efektif pada proses fraksinasi 0-20% dengan lama waktu pengendapan 16 jam. Nilai total protein yang diperoleh pada proses fraksinasi menggunakan ammonium sulfat 0-20% lebih rendah dibandingkan dengan nilai total protein pada proses fraksinasi menggunakan ammonium sulfat 20-40%, sebaliknya nilai aktivitas total dan aktivitas spesifik urikase pada proses fraksinasi menggunakan ammonium sulfat 0-20% lebih tinggi dibandingkan dengan nilai total protein pada proses fraksinasi menggunakan ammonium sulfat 20-40%. Nilai aktivitas spesifik urikase optimum yang diperoleh pada penelitian ini sebesar 0,02014 U/mg.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.subjectFraksinasi Urikaseen_US
dc.subjectEnzimen_US
dc.subjectAmmonium Sulfaten_US
dc.subjectAsam Uraten_US
dc.titleFraksinasi Urikase Hati Kambing Menggunakan Ammonium Sulfat dengan Variasi Waktu Pengendapanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiKimia
dc.identifier.kodeprodi1810301


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record