dc.description.abstract | HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan virus yang
mengacaukan sistem kekebalan tubuh dari individu sehingga individu yang positif
HIV tubuhnya tidak mampu bertahan melawan infeksi oportunistik. Kumpulan
dari gejala penyakit dan berkurangnya pertahanan diri dikarenakan masuknya
virus HIV didalam tubuh seseorang disebut dengan AIDS (Acquired Immune
Deficiency Syndrome) (Kementerian Kesehatan RI, 2014). HIV/AIDS bukan
hanya menyerang pada orang dewasa tetapi juga pada menyerang anak-anak serta
remaja. Remaja merupakan kelompok rentan penularan HIV/AIDS, dalam fase ini
remaja mengalami perkembangan psikoseksual dan psikososial dimana remaja
akan mulai mencari identitas, tertarik dengan lawan jenis, mencoba hal-hal baru
dan memiliki kedekatan yang lebih kuat dengan teman sebaya dibanding keluarga
(Asmuji & Indriyani, 2014).
Kegagalan dalam proses perkembangan akan mengakibatkan remaja
mudah dipengaruhi dan memiliki pergaulan yang bebas dan mengantarkan pada
kegiatan menyimpang seperti seks bebas, tindak kriminal termasuk aborsi,
narkoba, serta berkembangnya penyakit menular seksual (PMS) dalam hal ini
HIV/AIDS. Penyimpangan perilaku pada remaja dapat dicegah dengan
memberikan infirmasi dengan tepat mengenai HIV/AIDS, pemberian informasi
atau pengetahuan dapat dilakukan di lingkungan sekolah oleh guru, orang tua,
teman sebaya, media cetak atau media elektronik. Upaya untuk mengoptimalkan
informasi agar tersampaikan kepada remaja, pemberian informasi haruslah disertai
dengan media yang menarik. Metode biblioterapi merupakan salah satu metode
yang dapat digunakan, media yang digunakan dalam metode biblioterapi berupa
media cetak seperti buku atau bahan bacaan yang bersifat suportif dan terapeutik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode biblioterapi
terhadap pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS. Jenis penelitian ini adalah
penelitian quasi eksperiment dengan pendekatan nonequivalent control group
design. Populasi dalam penelitian ini adalah 30 orang remaja yang dibagi menjadi
dua kelompok, yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Teknik
pengambilan sampel yang peneliti gunakan adalah purposive sampling..
Instrument penelitian yang digunakan adalah lembar kuesioner, yaitu kuesioner
pengetahuan.
Hasil penelitian menunjukan karakteristik responden di Wilayah Kerja
Puskesmas Puger antara lain usia, jenis kelamin, dan sumber informasi tentang
HIV/AIDS. Rata-rata usia dari responden adalah 16 tahun sebagian besar jenis
kelamin pada penelitian ini adalah perempuan (53,3%) dan laki-laki (46,7%).
Mayoritas dari responden mendapatkan informasi tentang HIV/AIDS melalui
media elektronik yaitu sebesar 43,4%. Hasil uji wilcoxon pada kelompok
intervensi didapatkan nilai p< 0,05 yaitu 0,001 dimana hal itu menunjukan bahwa
adanya perbedaan yang signifikan antara nilai pretest dan posttest pada kelompok
intervensi. Sedangkan, hasil uji wilcoxon pada kelompok kontrol didapatkan nilai
p<0,05 yaitu yaitu 0,044 walaupun terdapat perbedaan namun hal tersebut
menunjukan perbedaan yang terjadi tidaklah sesignifikan antara pretest dan
posttest pada kelompok intervensi. Hasil uji Mann Whitney antara kelompok
kontrol dan kelompok intervensi didapatkan hasil p=0,002 (p< 0,05) yang berarti
terdapat pengaruh metode biblioterapi terhadap pengetahuan remaja tentang
HIV/AIDS di Wilayah Kerja Puskesmas Puger Kabupaten Jember. | en_US |