Show simple item record

dc.contributor.advisorWinata, I Nyoman Adi
dc.contributor.advisorOktavianawati, Ika
dc.contributor.authorWULANDARI, Ririn Eka
dc.date.accessioned2020-11-18T02:46:50Z
dc.date.available2020-11-18T02:46:50Z
dc.date.issued2020-05-20
dc.identifier.nim161810301026
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/102026
dc.description.abstractSereh wangi merupakan tanaman golongan rumput-rumputan atau biasa disebut Cymbopogon Nardus. Sereh wangi termasuk salah satu jenis tanaman penghasil minyak atsiri yang mempunyai potensi cukup besar untuk dikembangkan. Sereh wangi secara tradisional biasa digunakan sebagai penambah cita rasa pada makanan, minuman dan obat-obatan tradisional. Minyak sereh wangi (C. Nardus) bisa diperoleh dari bagian tanaman yaitu baik dari akar, kulit, batang, daun, buah, biji, maupun bunga. Standardisasi minyak sereh wangi telah dilakukan dan diterbitkan oleh Badan Standardisasi Nasional dengan kode SNI 06-3953-1995. Standardisasi minyak sereh wangi dilihat dari beberapa parameter meliputi warna, indeks bias, dan berat jenis. Penelitian ini menggunakan daun sereh wangi yang berasal dari Desa Gebang, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember. Daun sereh wangi terlebih dahulu dikering anginkan dalam ruangan selama satu hari. Proses ekstraksi minyak sereh wangi dilakukan dengan metode distilasi air. Optimasi dilakukan pada perbandingan volume air 12 L, 18 L dan 24 L pada 1,5 Kg sampel daun sereh wangi. Optimasi dilakukan untuk mengetahui perbandingan terbaik berdasarkan rendemen yang paling tinggi, indeks bias serta warna dari minyak sereh wangi. Hasil optimasi dari perbandingan volume air : berat sampel terbaik selanjutnya digunakan untuk distilasi dengan pengambilan minyak tiap satu jam sekali hingga diperoleh rendemen ± 0,01%. Minyak sereh wangi kemudian dikarakterisasi berdasarkan rendemen serta kandungan senyawa kimianya dengan menggunakan Gas Chromatography-Mass Spectroscopy (GC-MS). Minyak sereh wangi yang dihasilkan dari distilasi air dengan variasi volume air mempengaruhi rendemen yang dihasilkan. Rendemen yang diperoleh dari penelitian ini sebesar 0,327% pada volume 12L; 0,623% pada volume 18L serta 0,262% pada volume 24L. Hasil analisa indeks bias pada ketiga variasi volume air tidak memiliki perbedaan yang signifikan yaitu antara 1,479-1,484. Perbandingan volume air : berat sampel dengan rendemen dan indeks bias tertinggi akan digunakan sebagai acuan untuk mengetahui waktu maksimal distilasi air minyak sereh wangi hingga diperoleh rendemen ±0,01%. Rendemen ±0,01% diperoleh dengan membutuhkan waktu selama 3 jam distilasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin lama waktu distilasi maka rendemen minyak per jam yang dihasilkan semakin sedikit, yaitu dari 0,415% hingga 0,0145%. Secara fisik minyak yang dihasilkan berwarna kuning muda. Hasil analisis GC-MS diperoleh total 28 senyawa selama 3 jam waktu distilasi. Senyawa mayor minyak sereh wangi hasil distilasi air yaitu sitronellal, geraniol, sitronellol, (Z)-sitral, (E)-sitral dan geranil asetaten_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMen_US
dc.subjectPerbedaan Volume Airen_US
dc.titlePengaruh Perbedaan Volume Air Serta Lama Waktu Distilasi Terhadap Profil Minyak Atsiri Daun Sereh Wangi Lenabatu (Cymbopogon Nardus (L.) Rendle) Hasil Distilasi Airen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiKimia
dc.identifier.kodeprodi1810301


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record