Show simple item record

dc.contributor.advisorNuring Hayati, Nunung S.T., M.T.
dc.contributor.advisorKriswardhana, Willy S.T., M.T.
dc.contributor.authorDwi Kurniawati, KHOIRIYAH
dc.date.accessioned2020-11-16T05:24:12Z
dc.date.available2020-11-16T05:24:12Z
dc.date.issued2020-01-08
dc.identifier.nim161910301093
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/101974
dc.description.abstractKementerian Agama Kabupaten Jember mencatat jumlah Jamaah haji Kabupaten jember pada tahun 2019 mencapai 1977 orang. Oleh karena itu, pada tahun 2019 Pemerintah Kabupaten Jember merencanakan pembangunan Asrama Haji. Asrama Haji tersebut akan berfungsi sebagai hotel sub embarkasi haji dengan kapasitas 440 orang. Pembangunan Asrama Haji diperkirakan akan mengakibatkan bangkitan dan tarikan yang nantinya akan membebani simpang dan ruas jalan di sekitarnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jumlah bangkitan dan tarikan serta kinerja jaringan jalan akibat pembangunan Asrama Haji Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan metode observasi dan analisis. Metode observasi dilakukan untuk mendapatkan data bangkitan dan tarikan, volume lalu lintas, dan inventarisasi jaringan jalan. Metode analisis digunakan untuk mengetahui kinerja simpang dan ruas jalan yang berada di sekitar Asrama Haji. Analisis kinerja simpang dan ruas jalan dilakukan ketika ada beban dan tanpa beban Asrama Haji. Analisis kinerja jaringan jalan menggunakan MKJI 1997. Analisis dilakukan pada saat kondisi eksisting di tahun 2019, saat Asrama Haji diperkirakan mulai beroperasi di tahun 2021, dan saat 5 tahun setelah beroperasi pada tahun 2026. Hasil survei menunjukkan bahwa Asrama Haji Kabupaten Jember menarik perjalanan sebesar 662 smp dan diprediksi membangkitkan perjalanan sebesar 662 smp. Dari hasil analisis didapatkan kinerja simpang paling buruk terjadi pada Simpang Pakem. Nilai tundaan Simpang Pakem sebesar 1617,64 det/smp pada tahun 2021 dan 1809,14 det/smp pada tahun 2026. Kinerja ruas jalan paling buruk terjadi pada ruas Jalan M.H. Thamrin. Nilai derajat kejenuhan ruas Jalan M.H. Thamrin pada tahun 2021 adalah 1,44. Nilai derajat kejenuhan ruas Jalan M.H. Thamrin pada tahun 2026 adalah 1,53. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Simpang Pakem dan ruas Jalan M.H. Thamrin perlu adanya penanganan. Penanganan yang dilakukan untuk mengatasi dampak pembangunan Asrama Haji terhadap simpang adalah dengan optimasi fase. Optimasi fase dilakukan pada simpang pakem. Hasil optimasi pada tahun 2021 menghasilkan waktu hijau untuk lengan Jalan Basuki Rahmat Sabtuan adalah 32 detik, lengan Jalan Basuki Rahmat Bandara adalah 20 detik, dan lengan Jalan Wolter Monginsidi adalah 34 detik. Optimasi fase tersebut mampu menurunkan tundaan sebesar 66% dan derajat kejenuhan sebesar 30%. Hasil optimasi pada tahun 2026 menghasilkan waktu hijau untuk lengan Jalan Basuki Rahmat Sabtuan adalah 32 detik, lengan Jalan Basuki Rahmat Bandara adalah 21 detik, dan lengan Jalan Wolter Monginsidi adalah 32 detik. Optimasi fase tersebut mampu menurunkan tundaan sebesar 55% dan derajat kejenuhan sebesar 25%. Penanganan yang dilakukan untuk mengatasi dampak pembangunan Asrama Haji terhadap ruas jalan adalah dengan rekayasa lalu lintas berupa pengalihan arus atau penutupan ruas jalan.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFakultas Tekniken_US
dc.subjectRekayasa Lalu Lintasen_US
dc.subjectPembangunan Asrama Hajien_US
dc.subjectKabupaten Jemberen_US
dc.titlePerencanaan Rekayasa Lalu Lintas Pembangunan Asrama Haji Kabupaten Jemberen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiTeknik Sipil
dc.identifier.kodeprodi1910301


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record