Show simple item record

dc.contributor.advisorSUSANTO, Tantut
dc.contributor.advisorRASNI, Hanny
dc.contributor.authorAINY, Fitri Nur
dc.date.accessioned2020-11-12T04:14:00Z
dc.date.available2020-11-12T04:14:00Z
dc.date.issued2020-07-29
dc.identifier.nimNIM162310101039
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/101898
dc.description.abstractPermasalahan gizi merupakan salah satu permasalahan pada anak yang dialami oleh setiap negara khususnya pada balita salah satunya adalah stunting. Permasalahan stunting merupakan suatu permasalahan kekurangan gizi paling kritis secara global yang diakibatkan oleh multifaktor. Sanitasi lingkungan keluarga terutama yang memiliki balita di Wilayah Kerja Puskesmas Panti masih terlihat tidak sehat baik dari kriteria rumah tinggal, sarana sanitasi yang dimiliki dan perilaku penghuni rumah tangga. Oleh karena itu sanitasi lingkungan keluarga yang tidak sehat memungkinkan berisiko terhadap kejadian stunting pada balita. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan sanitasi lingkungan keluarga dengan kejadian stunting pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Panti Kabupaten Jember. Desain dalam penelitian ini menggunakan desain analitik observasional dengan pengumpulan data kuantitatif melalui pendekatan studi cross-sectioal pada bulan Desember sampai Januari 2020. Teknik pengambilan sampel menggunakan non-probability sampling dengan teknik consecutive sampling dan didapatkan sampel sejumlah 393 responden. Pengambilan data menggunakan kuesioner karakteristik responden untuk mengetahui data demografi keluarga, kuesioner sanitasi lingkungan untuk mengukur kondisi sanitasi lingkungan keluarga dengan 17 item penilaian dan kuesioner perhitungan status gizi balita yang berisi tentang tanggal lahir balita, usia dan tinggi badan yang diukur dengan length board pada balita dengan usia >12 s/d ≤24 bulan dan microtoise >24 s/d ≤60 bulan kemudian dikonversikan menjadi z-score dengan alat software AnthroPlus WHO-2018. Chisquare dengan signifikansi 0,05 digunakan sebagai analisis untuk menjawab tujuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sanitasi lingkungan keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Panti Kabupaten Jember sebagian besar termasuk dalam kategori tidak sehat sebesar 67,2%. Kejadian stunting pada balita usia 0-5 tahun di Kecamatan Panti lebih tinggi dari tidak stunting atau normal yakni 56,2% vs 43,8%. Hasil analisa korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara sanitasi lingkungan keluarga dengan kejadian stunting pada balita sebesar 0,254 kali lipat di Wilayah Kerja Puskesmas Panti Kabupaten Jember (χ2=38,440; pvalue= <0,001; OR=0,254). Peningkatan kejadian stunting pada balita ini dimungkinkan karena kondisi sanitasi lingkungan keluarga di Kecamatan Panti yang masih kurang sehat. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang siginifikan antara sanitasi lingkungan keluarga dengan kejadian stunting pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Panti Kabupaten Jember. Sehingga diharapkan adanya kesadaran dari keluarga terhadap sanitasi lingkungan keluarga yang sehat agar dapat memodifikasi sanitasi lingkungannya menjadi lebih sehat dan pemenuhan asupan gizi balita oleh keluarga. Melalui penelitian ini juga diharapkan pemerintah yang berwenang dalam hal ini mampu memberikan edukasi tentang sanitasi lingkungan sehat menurut tatanan PHBS yang baik dan benar agar dapat mencegah serta menurunkan angka kejadian stunting pada balita.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFakultas Keperawatanen_US
dc.subjectSanitasi Lingkunganen_US
dc.subjectStuntingen_US
dc.subjectGizi Balitaen_US
dc.subjectKeperawatan Keluargaen_US
dc.titleHubungan Sanitasi Lingkungan Keluarga dengan Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Panti Kabupaten Jemberen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiIlmu Keperawatan
dc.identifier.kodeprodi2310101


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record