dc.description.abstract | Sindroma down merupakan salah satu bentuk retardasi mental berat dengan
prevalensi 1-2 kejadian per 1000 kelahiran. Sindroma down merupakan suatu
kelainan genetik yang dapat terjadi pada laki-laki dan perempuan. Kelainan ini
merupakan hasil dari kelainan kromosom, tidak selalu diturunkan kepada
keturunan berikutnya. Kelainan kromosom yang sering ditemukan adalah
kelebihan kromosom 21 yang disebut trisomi 21. Akibat adanya kelainan
kromosom, penyandang sindoma down memiliki karakteristik fisik dan mental
yang khas sehingga menyebabkan proses pembelajaran yang lebih lambat
dibanding orang normal. Salah satu akibat dari keterbatasan fisik dan mental
tersebut adalah besarnya masalah kesehatan gigi dan mulut. Adanya keterbatasan
fisik pada penyandang sindoma down menyebabkan pergerakan motorik yang
lebih terbatas dalam melakukan pembersihan rongga mulut. Lambat dan kurang
benar atau kurang sempurnanya menyikat gigi pada penyandang sindoma down
menyebabkan proses pembersihan kurang, sehingga oral hygiene rendah yang
menjadikan faktor penyebab karies tinggi. Guna mengetahui gambaran kesehatan
gigi mulut pada anak penyandang sindoma down, dilakukan penelitian tentang
bagaimana gambaran kesehatan gigi mulut dan jumlah bakteri Streptococcus sp
pada penyandang sindroma down di SLB Bintoro, SLB Negeri Patrang dan SLB
C TPA Sumbersari Kabupaten Jember dengan menggunakan indeks DMF-T dan
OHI-S. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji gambaran kesehatan gigi
dan mulut serta mengkaji pengaruh dari jumlah bakteri Streptosoccus sp ke angka
kejadian karies pada anak penyandang sindroma down. | en_US |