| dc.description.abstract | Sudah banyak dilakukan penelitian untuk meningkatkan kelarutan meloksikam, salah satunya adalah Self-Nanoemulsifying Drug Delivery System (SNEDDS) . Penelitian membuktikan bahwa kelarutan meloksikam meningkat melalui pembentukan SNEDDS. SNEDDS adalah campuran isotropik dari minyak, surfaktan, kosurfaktan dan obat yang dengan cepat membentuk nanoemulsi minyak dalam air (o/w) dengan ukuran 20-200 nm ketika dimasukkan ke dalam media cair di bawah agitasi ringan (Kiparissides dan Kammona, 2013);(Constantinides, 1995). SNEDDS memiliki keuntungan yang lebih potensial untuk meningkatkan bioavailabilitas obat dengan kelarutan rendah, secara fisik lebih stabil dibandingkan nanoemulsi/mikroemulsi (Wang dkk., 2010). Dalam setiap komponen SNEDDS harus memiliki kemampuan melarutkan zat aktif secara sempurna sehingga pemilihan komponen merupakan peranan penting dalam kelarutan obat. Fase minyak yang digunakan yaitu castor oil karena merupakan salah satu minyak yang dapat melarutkan meloksikam dengan baik (Sapra dan Singh, 2013). Cremophor RH 40 dan PEG 400 dipilih sebagai surfaktan dan kosurfaktan karena berdasarkan penelitian skrining yang dilakukan oleh Badran dkk., (2014) menunjukkan bahwa cremophor RH 40 dan PEG 400 merupakan surfaktan dan kosurfaktan yang dapat melarutkan meloksikan paling tinggi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui formulasi dan karakterisasi yang terbaik dari formula SNEDDS meloksikam dengan menggunakan komponen castor oil, Cremophor RH 40 dan PEG 400 berdasarkan parameter terhadap % Transmitan, waktu emulsifikasi, Thermodynamic stability studies, Robustness to dilution, ukuran partikel, dan in vitro dissolution profile. | en_US |
