dc.description.abstract | Jumlah penduduk di setiap tahunnya selalu bertambah dan aktivitas manusia juga mengalami peningkatan, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya seperti lahan untuk permukiman, perkebunan, dan persawahan, manusia cenderung memanfaatkan lahan hutan menjadi lahan non pertanian atau lahan bangunan yang dieksploitasi secara berlebih. Penggunaan lahan semacam ini menjadi dampak negatif terhadap lingkungan terutama pada suatu daerah aliran sungai (DAS) yang dapat mengakibatkan berubahnya tata guna lahan di kawasan tersebut, selain berubahnya tata guna di suatu kawasan, eksploitasi lahan secara berlebih juga dapat menyebabkan terjadinya bencana seperti banjir yang pernah terjadi diSub-DAS Kaliputih Kabupaten Jember tahun 2006 lalu. Melihat dampak yang ditimbulkan, maka diperlukannya identifikasi dan pemetaan tingkat perubahan tata lahan disuatu kawasan, dengan cara tersebut maka dapat diketahui luas dan sebarannya. Langkah untuk mengetahui luasan dan sebaran dapat dilakukan dengan cara mengklasifikasi kawasan tersebut dalam beberapa kelas untuk mempermudah mengidentifikasi. Hasil identifikasi dari klasifikasi tata guna lahan tersebut dapat dilihat pada perubahan luas area per kelas di setiap tahunnya, setelah itu akan di cek terlebih dahulu menggunakan metode Kappa dan Overall Accuracy. Hasil perhitungan cek Kappa dan Overall Accuracy untuk Sub-DAS Kaliputih mendapatkan nilai sebesar 89% dan 85,45% untuk tahun 2018, sedangkan untuk tahun 2011 sebesar dengan nilai sebesar 81,99% dan 85,71%. Nilai akurasi dianggap akurat jika nilai akurasi Kappa dan Overall Accuracynya sebesar ≥80 % | en_US |