Show simple item record

dc.contributor.advisorKaloko, Bambang Sri
dc.contributor.advisorSujanarko, Bambang
dc.contributor.authorWicaksono, Arif
dc.date.accessioned2020-10-31T22:17:09Z
dc.date.available2020-10-31T22:17:09Z
dc.date.issued2017-07-14
dc.identifier.nim121910201050
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/101462
dc.description.abstractKrisis energi merupakan masalah yang hingga kini masih menyelimuti kehidupan manusia. Salah satu cara untuk mengatasi krisis energi ini adalah menggunakan pembangkit energi alternatif. Namun, beberapa pembangkit energi alternatif bergantung pada keadaan alam dan bahan bakar tertentu saja, contohnya Bedini SSG dan photovoltaic.Cara kerja pada sistem ini mengkombinasikan bediniSSG dan photovoltaic untuk menghasilkan energi listrik sehingga alat ini tidak perlu mendapatkan isi ulang energi listrik meskipun tidak terdapat sinar matahari ataupun cahaya lainnya. Hal ini disebabkan oleh energi listrik yang dihasilkan oleh bedini SSG dapat bergerak terus menerus. Bedini SSG merupakan roda yang terpasang magnet yang digerakkan oleh kumparan selenoid berdasarkan prinsip magnet repulsion atau magnet attraction. Prinsip kerja bedini SSG seperti motor rotary yakni serangkaian cakram logam yang terpasang pada poros pusat dan kuat magnet secara strategis ditempatkan di sekitar luar lilitan. Tujuan sebenarnya dari perangkat ini memiliki efek yang sangat spesifik pada daya yang ada pada baterai, dan untuk menjaganya berputar sendiri sehingga mampu menghasilkan energi listrik yang dapat dipakai untuk mengisi ulang baterai. Adapun photovoltaic pada alat ini digunakan untuk optimalisasi sistem alat agar energi listrik yang dihasilkan lebih besar ketika terdapat cahaya. Photovoltaic atau alat yang mampu mengkonversi langsung cahaya matahari menjadi listrik. Photovoltaic dapat dianalogikan sebagai alat dengan dua terminal atau sambungan, dimana saat kondisi gelap atau tidak cukup cahaya berfungsi seperti dioda, dan saat disinari dengan cahaya matahari dapat menghasilkan tegangan. Ketika disinari, umumnya satu cell photovoltaic menghasilkan tegangan dc sebesar 0,5 dan arus short-circuit dalam skala milliampere per cm2. Hybrid power system antara photovoltaic dengan Bedini SSG, bekerja secara paralel dengan memanfaatkan mikrokontroler yaitu Arduino Uno yang terprogram fuzzy logic controller. Kontrol fuzzy digunakan sebagai pensaklaran dari photovoltaic, bedini SSG maupun yang menuju ke baterai. Adanya kontrol fuzzy ini membuat suplai baterai tidak mengalami overcharge dan baterai sumber bedini SSG tidak berkurang terus menerus. Sistem bedini SSG sendiri mampu mensuplai baterai kosong hingga penuh selama 11 jam dengan arus rata – rata 0,02 ampere, sedangkan sistem hybrid photovoltaic dengan bedini SSG mampu mensuplai baterai kosong hingga penuh selama 5 jam dengan arus rata – rata 0,2 ampere.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFakultas Tekniken_US
dc.subjectSistem Pengisian Bateraien_US
dc.subjectHybrid Power Systemen_US
dc.subjectPhotovoltaic Bedini SSGen_US
dc.subjectFuzzy Logicen_US
dc.titleRancang Bangun Sistem Pengisian Baterai pada Hybrid Power System Photovoltaic Bedini SSG Berbasis Fuzzy Logicen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record