Show simple item record

dc.contributor.advisorCholid, Zainul
dc.contributor.advisorAdriatmoko, Winny
dc.contributor.authorKusumastuti, Dwi Mukti
dc.date.accessioned2020-10-31T13:40:49Z
dc.date.available2020-10-31T13:40:49Z
dc.date.issued2020-05-05
dc.identifier.nim161610101027
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/101430
dc.description.abstractPencabutan gigi dapat menyebabkan komplikasi, salah satunya adalah timbulnya perdarahan yang berlebih. Untuk meminimalkan efek samping dari obat-obatan hemostasis yang mungkin terjadi, maka diperlukan bahan alami pengganti. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa pada beberapa tumbuhan yang mengandung senyawa tanin, flavonoid dan saponin dapat membantu menghentikan perdarahan. Ketiga senyawa tersebut terdapat kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) yang pada umumnya merupakan suatu limbah dan jarang dimanfaatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap waktu perdarahan (bleeding time) pada pemotongan ekor mencit strain balb-C. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen laboratories dengan rancangan penelitian the post test only control group design. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. Sampel yang digunakan adalah 16 ekor mencit strain balb-C yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok kontrol dan perlakuan. Pada kelompok kontrol hanya di sondekan Na-CMC 0,5% sebanyak 0,5 ml/bb. Sedangkan pada kelompok perlakuan dibagi menjadi tiga sub-kelompok dan diberikan ekstrak kulit buah naga merah dengan dosis 0,5 mg/ g bb mencit, 1 mg/ g bb mencit dan 1,5 mg/ g bb mencit secara per oral dalam 0,5% Na-CMC sebanyak 0,5 ml/bb mencit. Semua sampel dilakukan pemotongan pada ekor mencit sepanjang 2 cm dari ujung ekor mencit. Darah diteteskan pada kertas serap setiap 30 menit sampai perdarahan berhenti. Setelah itu waktu perdarahan dihitung dan dianalisis. Hasil data yang telah didapatkan kemudian dianalisis menggunakan uji normalitas Shapiro-Wilk, uji homogenitas menggunakan Levene test. Hasil analisis menunjukkan data berdistribusi normal namun tidak homogen sehingga diasumsikan tidak memenuhi uji normalitas. Data dilanjutkan dengan uji non parametrik Kruskal Wallis dan Mann-Whitney U. Hasil penelitian didapatkan waktu perdarahan pada kelompok perlakuan dengan dosis 0,5 mg/ bb mencit; 1 mg/ bb mencit dan 1,5 mg/bb mencit lebih rendah secara signifikan (p<0,05) dibandingkan dengan kelompok kontrol. Kesimpulan penelitian ini adalah ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) secara peroral berpengaruh terhadap waktu perdarahan yaitu dapat memperpendek waktu perdarahan (bleeding time) pemotongan ekor mencit pada kelompok perlakuan dan dosis ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) yang berpengaruh dalam memperpendek waktu perdarahan (bleeding time) pada pemotongan ekor mencit strain balb-c adalah dosis 1 mg/ bb.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFakultas Kedokteran Gigien_US
dc.subjectEkstrak Kulit Buah Naga Merahen_US
dc.subjectHylocereus Polyrhizusen_US
dc.subjectWaktu Perdarahanen_US
dc.subjectBleeding Timeen_US
dc.titlePengaruh Ekstrak Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) Terhadap Waktu Perdarahan (Bleeding Time) Pada Mencit Strain Balb-Cen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record