Show simple item record

dc.contributor.authorGunawan, Indra
dc.date.accessioned2020-10-26T03:27:05Z
dc.date.available2020-10-26T03:27:05Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.nim111910301094
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/101304
dc.description.abstractPenjadwalan proyek adalah pengalokasian waktu yang tersedia untuk melaksanakan masing-masing tahapan pekerjaan dalam rangka menyelesaikan suatu proyek hingga tercapai hasil yang optimal dengan mempertimbangkan keterbatasan-keterbatasan yang ada (Husen, 2008). Sebuah proyek harus memutuskan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk setiap aktivitas proyek, dan menghitung berapa banyak orang serta bahan yang diperlukan pada tiap tahap proyek. Namun di lapangan, penyelesaian proyek masih banyak yang mengalami keterlambatan waktu, tidak selesai sesuai jadwal. Penjadwalan suatu proyek sangat penting dalam pembangunan baik dalam pembangunan gedung, jalan raya, dan jembatan. Oleh karena itu manusia berpikir untuk mencari suatu ide bagaimana memperkirakan waktu pelaksanaan dan metode yang akan digunakan. Pemilihan metode pelaksanaan dan jadwal yang tepat sangat mempengaruhi keberhasilan suatu pelaksanaan pembangunan proyek. Kecepatan dan ketepatan waktu pelaksanaan merupakan faktor terpenting dalam keberhasilan pembangunan suatu proyek, disusul dengan keakuratan dalam mencapai mutu, dan pengendalian biaya pelaksanaan. Dalam penjadwalan waktu pelaksanaan proyek konstruksi, pengembang atau pemilik proyek biasanya menggunakan beberapa metode diantaranya Bar Chart, Network Diagram (Project Evaluation Review Technique (PERT), Critical Path Method (CPM), Precedence Diagram Method (PDM)) dan Line of Balance (LOB). Metode-metode tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Precedence Diagram Method (PDM) merupakan salah satu teknik penjadwalan yang termasuk dalam teknik penjadwalan Network Planning atau rencana jaringan kerja. Berbeda dengan AOA (Activity On Arrow) yang menitik beratkan kegiatan pada anak panah, PDM menitikberatkan kegiatan pada node sehingga disebut juga Activity on Node (AON). PDM memisahkan kegiatan dari urutannya. Aktivitas adalah node dan urutannya adalah anak panah. Sebagai hasil, penggunaan dummy pada AOA tidak dibutuhkan pada PDM. Jalur lintasan kritis adalah jalur yang memiliki rangkaian komponen-komponen kegiatan dengan total jumlah waktu terlama dan menunjukkan kurun waktu penyelesaian proyek tercepat. Proyek gedung laboratorium terpadu fakultas teknik Universitas Jember ini dibangun dengan anggaran dana sebesar 13,5M yang akan dimulai pada 8 agustus 2018. Pada proyek ini penulis mencoba merencanakan penjadwalan proyek gedung laboratorium terpadu fakultas teknik Universitas Jember tahap 1 yaitu pada pekerjaan lantai 1 hingga struktural lantai 2 tanpa melihat jadwal rill menggunakan Precedence Diagram Method (PDM) sebagai metode alternative penjadwalannya. Sehingga diperoleh hasil yang lebih efektif dan efisien dalam mengatur waktu penyelesaian proyek.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFakultas Teknik Universitas Jemberen_US
dc.subjectPenjadwalanen_US
dc.subjectPembangunan Gedungen_US
dc.titlePerencanaan Penjadwalan Pelaksanaan Pembangunan Gedung Laboratorium Terpadu Fakultas Teknik Universitas Jember Tahap Ien_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiTeknik Sipil
dc.identifier.kodeprodi1910301


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record