Show simple item record

dc.contributor.advisorRozi, Fatchur
dc.contributor.authorRozi, Fatchur
dc.date.accessioned2020-09-01T11:14:13Z
dc.date.available2020-09-01T11:14:13Z
dc.date.issued2017-11-02
dc.identifier.nim130810101173
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/100787
dc.description.abstractSalah satu konsep teori yang membahas mengenai hubungan antara nilai tukar dengan keseimbangan pada neraca transaksi berjalan adalah konsep Marshall-Lerner. Konsep Marshall-Lerner menekankan pada suatu kondisi dimana neraca transaksi berjalan atau neraca perdagangan hanya akan meningkat saat nilai tukar terdepresiasi bila persayaratan kondisi Marshall-Lerner terpenuhi, yaitu apabila jumlah elastisitas ekspor dan elastisitas impor terhadap nilai tukar lebih besar dari satu. Depresiasi nilai tukar terhadap neraca transaksi berjalan juga akan memunculkan suatu fenomena yang dinamakan dengan kurva-J. Kurva-J bermakna bahwa depresiasi mata uang pada awalnya akan menyebabkan defisit pada neraca transaksi berjalan tetapi kemudian seiring berjalannya waktu neraca perdagangan tersebut akan melakukan penyesuian melalui mekanisme peningkatan daya saing ekspor sehingga defisit dalam perdagangan akan semakin berkurang. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemenuhan kondisi Marshall-Lerner dan eksistensi fenomena kurva-J pada keseimbangan neraca perdagangan Indononesia dengan lima negara mitra dagang utama yang terdiri dari China, Jepang, Singapura, Amerika Serikat, dan Korea Selatan, secara bilateral pada periode 1994q1 hingga 2016q4. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah VECM. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kondisi Marshall-Lerner terpenuhi baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang dalam kasus perdagangan Indonesia dengan Jepang dan Amerika Serikat. Sedangkan dalam kasus perdagangan Indonesia dengan China, Singapura, dan Korea Selatan kondisi Marshall-Lerner hanya terpenuhi dalam jangka panjang. Sedangkan fenomena kurva- J hanya ditemukan dalam kasus perdagangan Indonesia dengan China dan Korea Selatan dengan pola yang lemah ditemukan pada kasus Indonesia dengan Jepang. Dalam kasus perdagangan Indonesia dengan Singapura dan Amerika Serikat tidak ditemukan bukti adanya keberadaan kurva-J.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFAKULTAS EKONOMI DAN BISNISen_US
dc.subjectNeraca Perdaganganen_US
dc.subjectREERen_US
dc.subjectMarshall-Lerneren_US
dc.subjectKurva-Jen_US
dc.subjectVECMen_US
dc.titlePengujian Kondisi Marshall-Lerner dan Fenomena J-curve Pada Neraca Perdagangan Indonesia dengan 5 Negara Mitra Dagang Utamaen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record