Show simple item record

dc.contributor.advisorSARWONO, Catur Suko
dc.contributor.advisorSETIABUDI, Dodi
dc.contributor.authorKUSUMA, Rahlay Prawira Hadi
dc.date.accessioned2020-08-31T03:26:12Z
dc.date.available2020-08-31T03:26:12Z
dc.date.issued2020-01-30
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/100743
dc.description.abstractTeknologi 3GPP Long Term Evolution atau biasa di singkat dengan LTE di Indonesia masih belum optimal dalam pengalokasian spektrum frekuensi yang digunakan pada teknologi LTE tersebut. Pada saat dikenalkannya teknologi 4G di Indonesia memiliki nilai sebesar 90% dari total populasi penduduk Indonesia. Dengan menggunakan metode carrier aggregation tersebut maka di butuhkan juga dalam penambahan perangkat antenna MIMO (Multiple Input Multiple Output) sangatlah penting, guna mengatasi pergerakan data yang cepat. Pada tugas akhir ini akan membahas tentang perencanaan LTE- Advanced dengan wilayah yang digunakan untuk penelitian tersebut yaitu daerah urban. Pertukaran informasi yang sangat cepat dan padat maka dari itu diperlukan perancangan jaringan LTE-Advanced secara tepat dalam menggunakan metode inter band non-contiguous carrier aggregation dan skenario carrier aggregation deployment scenario 3 (CADS3) dengan pendekatan planning by capacity dan planning by coverage pada frekuensi Primary cell 1800 MHz mode FDD dengan bandwidth 22,5 MHz dan frekuensi Secondary Cell 900 MHz mode FDD dengan bandwidth 7,5 MHz di daerah urban, adapun beberapa parameter yang akan digunakan Reference Signal Received Power (RSRP), Carrier Interference to Noise Ratio (CINR), Block Error Rate (BLER) dan Throughput. Dengan beberapa analisis dari parameter penambahan perangkat antenna MIMO (Multiple Input Multiple Output) tersebut dapat mengoptimalkan penggunaan spektrum frekuensi pada operator seluler untuk perencanaan LTE-Advanced. Tujuan dari penelitian ini pertama dapat merencanakan jaringan teknologi LTE-Advanced di daerah urban dengan metode Carrier Aggregation, kedua menganalisis kinerja perencanaan yang meliputi parameter: jumlah site yang dibutuhkan, Reference Signal Received Power (RSRP), Carrier Interference to Noise Ratio (CINR), Block Error Rate (BLER) dan Throughput dari masing masing skenario plotting site, ketiga menghitung jumlah cell dan site yang dibutuhkan seoptimal mungkin pada skenario carrier aggregation deployment scenario 3 (CADS3), di daerah urban dan keempat dapat mengetahui dari pengaruh penggunaan antenna MIMO (Multiple Input Multiple Output) pada perencanaan LTE – Advanced di daerah urban. Hasil penelitian menunjukan Perencanaan LTE-Advanced di wilayah urban dengan metode carrier aggregation menyediakan kapasitas sel arah downlink dengan skema antena MIMO 2X2 CADS3 sebesar 107,99 Mbps, skema antena MIMO 4X4 CADS3 sebesar 215,99 Mbps, skema antena MIMO 8X8 CADS3 sebesar 431,99 Mbps, skema antena MIMO 2X2 CADS3 Soft frequency reuse (SFR) sebesar 144,71 Mbps, skema antena MIMO 4X4 CADS3 Soft frequency reuse (SFR) sebesar 289,43 Mbps dan untuk skema antena MIMO 8X8 CADS3 Soft frequency reuse (SFR) sebesar 578,87 Mbps. Untuk Perencanaan di wilayah urban skema yang sangat tepat untuk diterapkan didaerah tersebut adalah skema antena MIMO 2X2 CADS3 dikarenakan dari segi nilai CINR rata - rata yaitu sebesar 6,31 dB serta nilai throughput adalah nilai yang paling baik diantara skema yang lain yaitu sebesar 33,08 Mbps dan mampu mencakup seluruh luas wilayah urban yaitu seluas 47,57 Kmen_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherProgram Studi Strata-1 Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Jember 2020en_US
dc.relation.ispartofseries131910201024;
dc.subjectjaringan lte-advanced carrier aggregationen_US
dc.subjectspektrum frekuensien_US
dc.subjectjaringanen_US
dc.titleAnalisis Perencanaan Jaringan Lte-Advanced Carrier Aggregation DI Daerah Urbanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.kodeprodi1910201


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record