dc.description.abstract | Penduduk menjadi salah satu komponen utama dalam menggerakkan perekonomian dan pembangunan sehingga perannya memerlukan perhatian lebih dari pemerintah. Kajian kependuduk telah banyak mengarah pada komponen bonus demografi penduduk yang beberapa tahun ke depan akan diperoleh oleh Indonesia. Bonus demografi ini muncul sebagai akibat dari pergeseran atau transisi struktur umur penduduk dari penduduk usia non produktif (muda usia 0-14 tahun) mengalami perubahan struktur umur penduduk ke usia produktif (15-64 tahun). Penelitian ini berangkat dari teori kependuduk Robert Malthus (1803) yang menyebutkan bahwa pertumbuhan penduudk juga harus diimbangi dengan jumlah ketersediaan pangan. Sehingga dalam hal ini, untuk mencapai ketersediaan pangan dan upaya mencukupi kebutuhan dibutuhkan produktivitas yang dapat menciptakan output dan kesejahteraan secara ekonomi. Untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan modal manusia, pembangunan modal manusia dibutuhkan suatu kebijakan sehingga dapat tercapai kesejahteraan ekonomi yang dicerminkan dari GDP per kapita. Penelitian ini mengintegrasikan variabel kuantitas penduduk sendiri, tingkat partisipasi sekolah dan pengeluaran pemerintah pada bidang kesehatan untuk melihat pengaruhnya terhadap GDP per kapita. Selain itu tujuan lainnya juga untuk melihat hubungan keterkaitan antar variabel yang digunakan dalam penelitian. Metode analisis yang digunakan sesuai tujuan yaitu menggunakan metode OLS dan kausalitas granger. Hasil analisisnya menunjukkan bahwa variabel kuantitas penduduk (rasio kelahiran, jumlah populasi, jumlah angkatan kerja), tingkat partisipasi sekolah dan pengeluaran pemerintah untuk kesehatan membawa dampak signifikan dan positif pada peningkatan GDP per kapita, dan rasio kematian berpengaruh negatif signifikan pada GDP per kapita. Sementara itu, pada hasil kausalitas granger, variabel rasio kelahiran, rasio kematian, TPAK, dan tingkat partisipasi sekolah memiliki hubungan searah terhadap GDP per kapita. Sedangkan jumlah penduduk dan pengeluran pemerintah pada bidang kesehatan memiliki hubungan 2 arah dengan GDP per kapita. Sehingga kondisi tersebut mengimplikasikan bahwa pentingnya kebijakan-kebijakan terkait kependudukan serta kebijakan fiskal untuk meningkatkan kualitas manusia sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan. | en_US |