| dc.description.abstract | Udang merupakan salah satu komoditas perikanan yang banyak diminati 
karena memiliki nilai gizi yang tinggi dan nilai ekonomisnya pada kegiatan ekspor. 
Ekspor udang tahun 2015 ke Amerika Serikat mencapai 140,940 ton yang setara 
dengan US$ 989.708.000. Pemanfaatan udang saat ini hanya sebagai sumber 
pangan, kitin, protein dan juga campuran ransum ternak padahal didalam udang 
memiliki senyawa aktif lain yang dapat dimanfaatkan kembali yakni astaxanthin. 
Astaxanthin merupakan pigmen golongan karotenoid yang strukturnya mirip 
dengan beta-karoten. Astaxanthin banyak ditemukan pada mikroalga, salmon dan 
golongan krustacea dengan warna merah-oranye. Metode ekstraksi karotenoid telah 
banyak dilakukan yakni dengan menggunakan pelarut organic dan hidrolisis secara 
enzimatis. Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan metode hidrolisis 
secara enzimatis. Enzim yang digunakan adalah enzim jenis protease. Enzim 
protease yang digunakan yakni enzim protease pada usus ayam. Usus ayam dipilih 
karena selama ini pemanfaatan usus ayam hanya menjadi produk olahan makanan 
dan juga limbah. Protease usus ayam sendiri memiliki aktivitas enzimatik sebesar 
75 %. Proses hidrolisis ini dilakukan untuk memecah protein yang berikatan dengan 
astaxanthin menjadi peptida pendek, sehingga astaxanthin dapat dilepaskan dari 
matriks protein. 
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi pH dan waktu 
inkubasi pada proses hidrolisis enzimatis udang terhadap persentase astaxanthin 
yang terekstrak. Manfaat penelitian ini adalah memberikan informasi tentang 
pengolahan dan pemanfaatan usus ayam sebagai sumber protease sehingga mampu 
meningkatkan nilai komoditi usus ayam, selain itu diharapkan penelitian ini mampu 
memberikan pengetahuan tentang pengaruh variasi pH asam dan waktu inkubasi selama proses hidrolisis secara enzimatis pada udang terhadap persentase 
astaxanthin yang dihasilkan. 
Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai Desember 2018. Tempat 
penelitian di Laboratorium Kimia Organik dan Laboratorium Kimia Analitik 
Universitas Jember. Usus ayam yang digunakan pada penelitian ini adalah Usus 
halus ayam dari ayam jenis pedaging berusia 40 hari yang diperoleh dari 
pemotongan ayam di kelurahan Tegal Besar, Kecamatan Sumbersari Jember. 
Udang yang digunakan pada penelitian ini yakni keseluruhan bagian udang 
vannamei yang diambil di Kec. Suboh Kabupaten Situbondo. Penelitian yang 
dilakukan meliputi proses preparasi sampel bubur usus ayam, bubur udang, proses 
inkubasi, dan analisis persentase astaxanthin yang terekstrak. 
Hasil dari penelitian yang telah dilakukan adalah pH dan waktu inkubasi 
memberikan pengaruh terhadap persentase astaxanthin yang terekstrak. Persentase 
astaxanthin yang terekstrak memiliki nilai yang berbeda-beda untuk setiap kondisi 
pH dan waktu inkubasi. Nilai persentase astaxanthin yang terekstrak tertinggi pada 
pH 2,5 dan waktu inkubasi 18 jam baik pada sampel (udang+usus) dan pada kontrol 
udang. Proses degradasi protein pada penelitian ini terjadi akibat adanya aktivitas 
enzim Cathepsin D yang bekerja optimal pada pH 2,5. Berdasarkan penelitian yang 
dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa persentase astaxanthin yang terekstrak 
selama hidrolisis secara enzimatis menggunakan protease usus ayam dipengaruhi 
oleh pH dan lama waktu inkubasi saat proses degradasi berlangsung. Nilai pH 
terbaik untuk proses hidrolisis secara enzimatis menggunakan protease usus ayam 
yakni pada pH 2,5 | en_US |