Analisis Faktor Risiko Penderita Osteoartritis Sendi Lutut DI Poli Ortopedi Rsd Dr. Soebandi Jember Periode April-September 2018
Abstract
Osteoartritis (OA) merupakan penyakit sendi degeneratif kronis yang menyerang tulang rawan artikular. Penyakit ini erat kaitannya dengan proses penuaan dan sebagian besar berlokasi di sendi lutut, pinggul, jari, dan daerah vertebra lumbal oleh karena proses penekanan yang terus menerus selama beberapa tahun (Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes, 2016). Sendi lutut merupakan sendi di ekstrimitas bawah yang paling sering mengalami osteoartritis (Soeryadi et al., 2017). Penyebab dari OA belum diketahui secara pasti, namun beberapa faktor risiko dapat memicu terjadinya OA. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi yaitu usia, jenis kelamin, cacat fisik/ imbalance tubuh, riwayat trauma, dan etnis. Sedangkan faktor risiko yang dapat dimodifikasi yaitu obesitas, diabetes mellitus, hiperkolesterolemi, hipertensi, dan merokok. Terapi farmakologi OA yang sudah dilakukan selama ini tidak bisa mengembalikan fungsi sendi seperti semula. Oleh karena itu pentingnya pengenalan faktor risiko dalam upaya pencegahan penyakit OA merupakan prioritas utama dalam pencegahan disabilitas akibat penyakit OA.
Tujuan umum penelitian ini yaitu mengetahui hubungan antara usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh, riwayat keluarga, riwayat cedera lutut, hipertensi, diabetes mellitus, hiperkolesterolemia, merokok, dan pekerjaan dengan OA sendi lutut di RSD dr. Soebandi. Tujuan khusus penelitian ini yaitu untuk mengetahui distribusi faktor risiko (usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh, riwayat keluarga, riwayat cedera lutut, hipertensi, diabetes mellitus, hiperkolesterolemia, merokok, pekerjaan dan aktivitas fisik) pada pasien OA sendi lutut di RSD dr. Soebandi Jember Periode April-September 2018. Selain itu juga untuk mengetahui faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap OA sendi lutut di RSD dr. Soebandi Jember. Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan untuk meningkatkan upaya pencegahan osteoartritis sendi lutut salah satunya dengan mengetahui faktor risiko apa yang bisa mempengaruhi terjadinya osteoartritis sendi lutut di RSD dr. Soebandi Jember, sehingga dapat menjauhi faktor-faktor tersebut.
Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan desain cross sectional study. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2018-Januari 2019 di rumah masing-masing responden. Populasi penelitian ini yaitu pasien osteoartritis lutut yang berobat di RSD dr. Soebandi Jember dalam kurun waktu 6 bulan terakhir yakni 01 April hingga 30 September 2018 yaitu berjumlah 127 orang. Sampel penelitian ini yaitu pasien OA lutut dengan kriteria inklusi dan bersedia diikutsertakan dalam penelitian. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Jumlah sampel didapatkan dengan rumus slovin didapatkan sebanyak 56 responden.
Penelitian ini melakukan pengambilan data sekunder dan primer. Data sekunder diperoleh dari rekam medis pasien OA lutut di RSD dr. Soebandi
Jember. Data primer diperoleh dari wawancara dilakukan secara terpimpin yaitu dengan menggunakan formulir isian data penelitian Data dianalisis secara univariat, bivariat, dan multivariat. Analisis bivariat berupa analisis hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas uji yang digunakan yaitu koefisien kontingensi. Analisis multivariat menggunakan regresi logistik untuk mengetahui variable bebas yang paling berpengaruh terhadap variable terikat.
Variabel bebas penelitian ini yaitu usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh, riwayat keluarga, riwayat cedera lutut, hipertensi, diabetes mellitus, hiperkolesterolemia, merokok, pekerjaan dan aktivitas fisik. Variabel terikat penelitian ini yaitu OA lutut primer dan sekunder. Didapatkan prevalensi OA lutut primer sebanyak 38 (67,8%) dan OA sekunder sebanyak 18 (32,2%). Setelah dilakukan uji bivariat koefisien kontingensi, didapatkan lima variabel bebas yang memiliki hubungan bermakna dengan OA lutut (p<0,05), yaitu variabel usia (p= 0,010), jenis kelamin (p= 0,021), IMT (p= 0,027), riwayat cedera lutut (p= 0,001), dan aktivitas fisik (p= 0,004). Variabel riwayat OA keluarga (p= 0,542), hipertensi (p= 203), diabetes mellitus (p= 279), hiperkolesterolemia (p= 107), merokok (p= 304), dan pekerjaan (p= 0.269) tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan OA lutut (p>0,05). Hasil analisis multivariat dengan regresi logistik, didapatkan variabel usia menjadi faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap OA lutut (p= 0,015; OR= 2,220).
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]