dc.description.abstract | Kematian maternal di Indonesia sebagai negara berkembang masih cukup
tinggi, meskipun terjadi penurunan sejak tahun 1991 sampai dengan 2007, yaitu
dari 390 menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup. Data Survey Demografi
Kesehatan Indonesia tahun 2012 menunjukkan terjadi peningkatan signifikan
menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup.. Tahun 2015 terjadi penurunan kembali
sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup, namun angka ini terhitung tinggi karena
Sustainable Development Goals memiliki target di tahun 2030 kematian ibu
menjadi 70 kematian per 100.000 kelahiran hidup.. Kematian maternal menurut
International Statistical Classfication of Disease, Injuries and Causes Edition X
(ICD – X) adalah kematian seorang perempuan selama hamil, bersalin dan nifas
42 hari yang disebabkan oleh kehamilannya itu sendiri atau saat penanganannya.
Komplikasi obstetri adalah penyulit pada ibu saat hamil, bersalin dan nifas 42
hari. Tahun 2016, kematian ibu Provinsi Jawa Timur sebesar 97,39 per 100.000
kelahiran hidup. Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2015
yang mencapai 89,6 per 100.000 kelahiran hidup. Profil kesehatan di Jawa Timur
tahun 2016, menunjukkan data Kabupaten Jember memiliki jumlah kasus
kematian maternal kedua setelah Surabaya. Kematian ibu di Kota Surabaya
sebesar 37 sedangkan Kabupaten Jember sebesar 33. Tahun 2017 Kabupaten
Jember adalah Kabupaten terbesar dan terbanyak kematian maternal pertama di
Jawa Timur sejumlah 49 kematian. | en_US |