Peramalan Penutupan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Menggunakan Metode Arima dan Artificial Neural Network (ANN)
Abstract
IHSG merupakan suatu pedoman dalam melakukan kegiatan investasi dan
analisis pasar. Harga saham yang rumit akan mengalami penurunan dan
peningkatan yang dapat terjadi karena adanya beberapa faktor. Penawaran dan
permintaan yang berubah disebabkan oleh adanya kondisi dari seorang investor.
Harga saham sukar diprediksi tingkat keberhasilannya akibat dari adanya kondisi
dan tingkah laku seorang investor. Kemajuan teknologi yang semakin canggih
mengakibatkan setiap orang dapat melakukan investasi tidak terbatas pada masa
datang dengan adanya suatu model peramalan. Model peramalan merupakan suatu
model gabungan dari statistika, matematika dan data pada masa sebelumnya.
Peramalan data runtun waktu (time series) memiliki beberapa metode salah
satunya metode ARIMA. Peramalan indeks harga saham juga dapat dilakukan
menggunakan metode machine learning. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan
untuk memprediksi hasil peramalan penutupan harga indeks saham menggunakan
metode ARIMA dan ANN, melakukan analisis tingkat akurasi dari penggunaan
kedua metode peramalan tersebut dan menentukan tingkat akurasi dari metode
ARIMA dan metode ANN agar para investor memiliki bahan petimbangan dalam
melakukan kegiatan investasi dengan mencari model terbaik dari kedua metode.
Penelitian dilakukan peramalan data indeks harga saham gabungan pada
bulan Maret 2017 sampai dengan bulan Februari 2021 dengan rentang waktu
bulanan sebanyak 48 data. Pada metode ANN terdapat variabel devisa cadangan,
BI-7 days repo rate, inflasi, lag 1 IHSG, lag 2 IHSG dan moving average 2 bulan
IHSG sebagai variabel input atau variabel yang memengaruhi IHSG sedangkan
metode ARIMA terdapat variabel IHSG. Pada metode ARIMA memiliki 3
tahapan yaitu, identifikasi model, penaksiran model dan verifikasi model. Data IHSG pada metode ARIMA dibagi menjadi dua yaitu data in sample sebanyak 38
data dan data out sample sebanyak 10 data. Hasil model pengujian data in sampel
akan digunakan pada data out sampel. Pada data in sample model yang memenuhi
3 tahapan metode ARIMA adalah model ARIMA (1, 0, 2). Model ARIMA (1, 0,
2) akan digunakan pada data out sample namun data yang dihasilkan tidak
signifikan sehingga data yang digunakan pada metode ARIMA adalah data in
sample dengan nilai MAPE 2,89%.
Pada metode ANN data akan dibagi menjadi data training sebanyak 38
data dan testing sebanyak 10 data. Metode ANN menghasilkan model terbaik
dengan dengan BI-7 days repo rate, cadangan devisa, dan IHSG bulan Januari
2017 sampai dengan Desember 2020 sebagai input dan IHSG bulan Maret 2017
sampai dengan Februari 2021 sebagai output menghasilkan nilai error MAPE
sebesar 0,15% . Hasil MAPE dari kedua metode tersebut membuktikan bahwa
metode ANN lebih baik untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan daripada
metode ARIMA