Efek Bismuth Cair Pada Logam Paduan Fecr Pada Berbagai Komposisi: Kajian Dengan Metode Dinamika Molekul
Abstract
Kebutuhan dasar yang sangat besar terkait energi, khususnya dari sumber
energi minyak bumi tidak dapat diandalkan lagi karena keberadaannya yang
semakin langka, sehingga perlu mencari alternatif baru. Salah satunya ialah
reaktor nuklir, sehingga pengembangan dan penelitian terkait reaktor terus
dilakukan guna mewujudkan reaktor generasi baru yang aman, inovatif dan
ekonomis. Pengembangan desain reaktor nuklir generasi baru yang sedang
menarik dilakukan misalnya adalah LFR (Lead-Cooled Fast Reactor) yang
menggunakan logam cair sebagai bahan pendingin reaktor (coolant). Desain
reaktor tipe ini sangat menjanjikan untuk dikembangkan namun masih ada satu
masalah krusial yang harus segera dipecahkan solusinya. Desain LFR masih
memperlihatkan adanya kendala yang cukup merugikan yaitu efek korosi pada
material struktur seperti baja akibat interkasi kuat dengan timbal cair. Berdasarkan
hal tersebut maka perlunya solusi untuk mengatasi kerusakan/korosi baik dengan
menemukan material unggul tahan korosi atau juga metode penghambatan korosi.
Penelitian ini merupakan penelitian komputasi dengan simulasi metode
dinamika molekul program LAMMPS dan analisis OVITO. Penelitian ini
bertujuan untuk mempelajari karakteristik material logam paduan FeCr oleh
serangan korosi logam bismuth cair, agar dapat diketahui komposisi dan struktur
yang paling memungkinkan untuk dikembangkan jika digunakan dalam bismuth
cair. Parameter yang menggambarkan efek korosi yang dicari dalam penelitian ini
ialah koefisien difusi, dimana semakin tinggi koefisien difusi maka semakin besar
korosi yang terjadi yang ditunjukkan dengan semakin mudahnya logam Fe dan dapat memberikan informasi serta melengkapi penelitian sebelumnya mengenai
paduan logam dalam penelitian dan pengembangan reaktor maju.
Penelitian ini dilakukan dengan membuat sistem material yang
disimulasikan berisi logam bismuth cair dengan bagian tengah kosong yang
digunakan sebagai tempat logam paduan FeCr. Komposisi logam paduan FeCr
divariasi dengan jumlah atom kromium yang berbeda-beda. Hasil simulasi variasi
komposisi menghasilkan data MSD yang nantinya akan dianalisis untuk
mendapatkan nilai koefisien difusi. Struktur baja paling stabil juga dapat
dianalisis berdasarkan visualisasi struktur kristal besi dalam logam bismuth cair
yang dilihat menggunakan OVITO dan dianalisis menggunakan metode CNA
yang menunjukkan persentase struktur kristal bahan. Berdasarkan data yang telah
dianalisis maka akan didapatkan komposisi terbaik untuk menghasilkan material
unggul berupa baja yang yang tahan korosi.
Hasil koefisien difusi Fe dalam bismuth cair paling kecil yang menghasilkan
struktur paling kuat (stabil) ialah komposisi pada konsentrasi FeCr15% dengan
nilai koefisien difusi sebesar 3,75 x 10-13 m
2
/s yang dapat mereduksi laju korosi
besi sebesar 80,56%. Hal tersebut diperkuat dengan analisis jumlah struktur kristal
menggunakan CNA pada program OVITO yang menunjukkan bahwa struktur
kristal yang lebih baik juga pada komposisi dengan konsentrasi FeCr15%. Jadi
dapat dikatakan bahwa besi yang dicampurkan dengan kromium pada persentase
yang tepat dapat diajukan untuk digunakan sebagai kandidat material unggul
tahan korosi ketika diletakkan dalam bismuth cair yang digunakan dalam reaktor
nuklir
logam Cr untuk melarut ke dalam logam bismuth cair. Simulasi ini diharapkan