Teknik Statistical Downscaling Menggunakan Response Based Unit Segmentation-Partial Least Square Rebus-Pls Untuk Peramalan Curah Hujan Bulanan Studi Kasus: Kabupaten Jember
Abstract
Ketersediaan informasi iklim merupakan suatu hal penting dalam berbagai
bidang. Terlebih lagi saat ini iklim berubah dengan cepat dan tidak ada pola yang
dapat menggambarkannya dengan pola yang pasti. Perubahan iklim yang
berfluktuasi secara tidak menentu menuntut tersedianya model atau metode untuk
menyediakan informasi iklim yang akurat. Peramalan (forecasting) merupakan
prediksi nilai-nilai sebuah variabel kepada nilai yang diketahui dari variabel tersebut
atau variabel yang berhubungan. Salah satu teknik peramalan yang terbaru saat ini
adalah teknik Statistical Downscaling (SD). Teknik SD adalah prosedur untuk
menyimpulkan informasi resolusi tinggi dari variabel resolusi rendah. peramalan
curah hujan menggunakan teknik SD adalah membangun suatu fungsi yang dapat
memprediksi nilai suatu variabel respon yaitu curah hujan menggunakan variabel
prediktor yaitu variabel-variabel pada Global Circular Model (GCM). Adapun data
GCM yang digunakan adalah variabel presipitasi (pr), temperatur udara (tas), dan
tekanan permukaan laut (psl) dari periode Januari 2005 sampai dengan Desember
2017. Sedangkan data curah hujan lokal yang digunakan adalah data curah hujan
lokal di Kabupaten Jember pada 77 titik stasium pengamatan periode Januari 2005
sampai dengan Desember 2017. Model Partial Least Square (PLS) telah banyak
digunakan dalam peramalan curah hujan menggunakan teknik statistical
downscaling. Pada penelitian ini, akan dilakukan peramalan menggunakan model
PLS dan dibandingkan dengan model PLS yang sudah dilakukan segmentasi waktu
yang selanjutnya disebut sebagai model REBUS-PLS.
Response Based Units Segmentation Partial Least Square (REBUS-PLS)
adalah teknik peramalan curah hujan menghasilkan beberapa fungsi yang dapat digunakan untuk melakukan peramalan. Jumlah fungsi yang dihasilkan ditentukan
oleh banyaknya kelompok atau segmen yang ditentukan berdasarkan analisis klaster
pada REBUS-PLS. Selanjutnya model PLS pada penelitian ini disebut sebagai model
global. Sedangkan model pada masing-masing segmen disebut sebagai model lokal.
Model PLS dilakukan dengan membangun inner dan outer model. Merancang inner
model yaitu merancang hubungan antar variabel laten pada PLS dengan didasarkan
pada hipotesis penelitian Pada penelitian ini digunakan empat variabel laten yang
terdiri dari tiga variabel laten eksogen 𝝃 dan satu variabel laten endogen 𝜼. Variabel
eksogen 𝜉1 adalah presipitasi, 𝜉2 adalah tekanan udara, dan 𝜉2 adalah temperatur
sedangkan variabel endogen 𝜂 merupakan curah hujan bulanan. Data yang digunakan
pada penelitian ini terdiri dari 100 variabel presipitasi, 100 variabel tekanan udara,
100 variabel temperatur dan 77 variabel curah hujan. Selanjutnya dilakukan uji
validitas dan uji reliabilitas untuk menyeleksi variabel manifes mana yang valid dan
konsisten sebagai penjelas variabel laten
Collections
- MT-Mathematic [100]