• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Agriculture
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Agriculture
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Uji Toksisitas Kombinasi Senyawa Destruksin dan Cendawan Metarhizium anisopliae Terhadap Ulat Grayak (Spodoptera litura F.)

    Thumbnail
    View/Open
    HADI SUSANTO - 171510701032.pdf (1.022Mb)
    Date
    2021-07-21
    Author
    SUSANTO, Hadi
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Larva ulat grayak (Spodoptera litura F.) merupakan hama yang bersifat polifag yang menyerang berbagai komoditas tanaman budidaya. Kerugian yang ditimbulkan oleh hama yakni menurunkan produksi hingga kehilangan hasil panen. Kisaran inang yang cukup luas dan perkembangbiakan yang sangat cepat menyebabkan cukup sulit dalam proses pengendaliannya. Pengendalian yang digunakan sampai saat ini masih banyak menggunakan insektisida kimia dimana hal tersebut berdampak negatif baik bagi lingkungan maupun manusia. Oleh sebab itu perlu adanya pengendalian yang ramah lingkungan dengan penggunaan agens hayati, salah satunya cendawan entomopatogen dari Metarhizium anisopliae. Pengaplikasiaan cendawan entomopatogen tidak hanya dalam bentuk makhluk hidup akan tetapi juga senyawa metabolit sekunder atau turunannya yang bersifat toksik. Salah satu senyawa toksik yang dihasilkan dari M. anisopliae adalah senyawa destruksin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui toksisitas dari kombinasi senyawa destruksin dan cendawan M. anisopliae yang mana isolatnya merupakan koleksi sdr. Ir. Sigit Prastowo, M.P. di Laboratorium Teknologi Pengendalian OPT, PS. Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Jember dalam mengendalikan S. litura. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 8 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuannya terdiri dari A= Isolat M. anisopliae asal Balairiam kerapatan spora 107 , B= Isolat M. anisopliae asal Jember kerapatan spora 107 , C= Isolat M. anisopliae asal Madura kerapatan spora 107 , D= Senyawa destruksin dari media cair konsentrasi 1000 ppm, E= kombinasi Isolat M. anisopliae asal Balairiam kerapatan spora 107 dan senyawa destruksin dengan konsentrasi 1000 ppm, F= kombinasi Isolat M. anisopliae asal Jember kerapatan spora 107 dan senyawa destruksin dengan konsentrasi 1000 ppm, G= kombinasi Isolat M. anisopliae asal Madura kerapatan spora 107 dan senyawa destruksin dengan konsentrasi 1000 ppm, dan K= Kontrol. Variabel pengamatan yang digunakan adalah mortalitas S. litura dari hasil mortalitas ditentukan perlakuan paling toksik dilanjutkan dengan uji toksisitas dengan menetapakan LC50 dan LT50, pada kerapatan spora tingkat pengenceran (104 , 105 , 106 , 107 , dan 108 ) dan pada senyawa destruksin dengan konsentrasi (300, 600, 900, 1200, dan 1500 ppm). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi senyawa destruksin dan cendawan M. anisopliae memiliki kemampuan untuk menginfeksi larva S. litura. Perlakuan yang memiliki tingkat mortalitas tertinggi yaitu pada perlakuan kombinasi Isolat M. anisopliae asal Madura kerapatan spora 107 dan senyawa destruksin dengan konsentrasi 1000 ppm. Hal tersebut dikarenakan perlakuan kombinasi lebih cepat dalam membunuh larva S. litura, hal ini disebabkan kerapatan spora isolat Madura lebih tinggi dibandingkan dengan isolat lainnya sehingga banyaknya konidia yang mengalami kontak secara langsung dengan tubuh serangga sehingga semakin banyak konidia yang menempel pada tubuh serangga maka mortalitasnya akan semakin tinggi ditambah dengan senyawa destruksin yang diaplikasikan secara bersamaan menyebabkan larva mengalami kerusakan pada bagian hemosit dan pencernaan sehingga kematian S. ltura akan semakin cepat. Berdasarkan nilai LC50 diketahui bahwasanya pada kerapatan spora M. ansiopliae 106,5 dan konsentrasi 738,77 ppm dapat membunuh 50% larva S. litura. Konsentrasi yang memiliki nilai LT50 paling cepat yaitu pada perlakuan kerapatan spora M. anisopliae 108 yaitu selama 4,77 hari dan konsentrasi 1500 ppm senyawa destruksin yaitu selama 4,62 hari. Pada perlakuan kombinasi memberikan nilai LT50 tercepat yakni 5,58 hari. Agar dapat meningkatkan efektivitas dari kombinasi senyawa destruksin dan cendawan M. anisopliae maka perlu ditingkatkan konsentrasi senyawa destruksin pada saat pengaplikasian sehingga diperoleh hasil yang maksimal serta perlu dikembangkan dalam penelitian skala lapang
    URI
    http://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107510
    Collections
    • UT-Faculty of Agriculture [4425]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository