• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Pharmacy
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Pharmacy
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Optimasi Tween 80 dan Propilen Glikol pada Self-Nanoemulsifying Drug Delivery System Glimepirid dalam Myritol 318

    Thumbnail
    View/Open
    Ardyakinanti Fitryamahareni - 172210101070.pdf (4.505Mb)
    Date
    2021-07-19
    Author
    FITRYAMAHARENI, Ardyakinanti
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Diabetes melitus merupakan salah satu gangguan atau penyakit yang ditandai dengan adanya peningkatan gula darah melebihi nilai normal dengan jumlah penderita diabetes melitus di Indonesia pada tahun 2018 sekitar 20,4 juta orang. Salah satu obat oral yang digunakan sebagai antidiabetes yaitu glimepirid, yang diklasifikasikan ke dalam Biopharmaceutics Classification System (BCS) kelas II karena mempunyai kelarutan rendah dalam air dan permeabilitas tinggi. Kelarutan glimepirid yang rendah dalam air menimbulkan masalah terkait disolusi yang rendah sehingga absorpsi dan bioavailabilitas glimepirid juga rendah. Adanya permasalahan glimepirid terkait kelarutan dan disolusi yang rendah menyebabkan perlu adanya modifikasi sistem penghantaran obat berbasis lipid yaitu Self NanoEmulsifying Drug Delivery System (SNEDDS) untuk meningkatkan disolusinya. Komponen SNEDDS terdiri atas fase minyak, surfaktan, dan kosurfaktan yang dipilih berdasarkan studi pustaka dan studi orientasi. Kandidat komponen SNEDDS dipilih berdasarkan kemampuan bahan dalam melarutkan glimepirid dan dapat memfasilitasi pembentukan SNEDDS yang jernih dengan transmitan > 90%. Surfaktan dan kosurfaktan berfungsi untuk menurunkan tegangan antarmuka antara dua komponen yang tidak saling campur, yaitu antara fase minyak dan fase air pada saat proses pembentukan emulsi. Surfaktan dan kosurfaktan yang terpilih dalam penelitian ini yaitu tween 80 dan propilen glikol. Tween 80 yang bersifat nonionik dan mempunyai hydrophylic-lypophylic balance (HLB) 15 merupakan surfaktan terpilih dalam penelitian karena mempunyai kadar kelarutan tertinggi, dapat memfasilitasi pembentukan SNEDDS, tidak toksik, dan tidak iritan. Propilen glikol dipilih sebagai kosurfaktan karena mempunyai kadar tertinggi dalam uji kelarutan dapat memfasilitasi pembentukan SNEDDS yang jernih, tidak toksik, dan tidak iritan. Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui proporsi jumlah tween 80 dan propilen glikol yang optimum dalam sediaan SNEDDS glimepirid, mengetahui pengaruh proporsi jumlah tween 80 dan propilen glikol terhadap transmitan dan waktu emulsifikasi, dan karakteristik formula SNEDDS glimepirid. Penelitian dilakukan menggunakan metode simplex lattice design dengan respon berupa nilai transmitan dan waktu emulsifikasi sehingga diketahui formula optimum SNEDDS glimepirid. Formula optimum SNEDDS glimepirid dilakukan uji verifikasi dengan uji one sample t-test dan uji karakterisasi yang meliputi organoleptis, pH, ukuran partikel, distribusi partikel, stabilitas, dan disolusi in vitro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi jumlah tween 80 dan propilen glikol dapat meningkatkan nilai transmitan dan waktu emulsifikasi. Tween 80 mempunyai pengaruh lebih besar daripada propilen glikol dalam meningkatkan nilai transmitan dan waktu emulsifikasi. Formula optimum SNEDDS glimepirid terdiri atas 0,771 mL tween 80 dan 0,129 mL propilen glikol dengan prediksi nilai transmitan 95,913 % dan waktu emulsifikasi 58,420 detik. Karakteristik formula optimum SNEDDS glimepirid mempunyai tampilan jernih, berwarna kuning muda, dan aroma khas tween 80; pH 6,39 ± 0,067; ukuran partikel 23,17 ± 2,010 nm; distribusi partikel berbentuk monodispersi dengan nilai polydispersity index (PDI) 0,00746. Pengamatan pada uji stabilitas formula optimum SNEDDS glimepirid memberikan hasil yang stabil ditandai dengan tidak adanya pemisahan fase dan pengendapan. Uji disolusi in vitro terhadap formula optimum SNEDDS glimepirid menghasilkan model kinetika pelepasan Korsmeyer-Peppas yang mengikuti mekanisme pelepasan difusi non-fickian dengan persen pelepasan glimepirid pada menit ke-60 sebesar 97,760±1,149% dan efisiensi disolusi sebesar 62,435±0,697%. Mekanisme non-fickian menggambarkan kecepatan pelepasan obat secara difusi yang lebih besar dibandingkan pelepasan obat secara swelling
    URI
    http://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107417
    Collections
    • UT-Faculty of Pharmacy [1518]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository