Kemampuan Literasi Matematika Siswa SMA dalam Menyelesaikan Soal HOTS Pokok Bahasan SPLTV ditinjau dari Self-regulated Learning
Abstract
Kemampuan literasi matematika adalah suatu kemampuan dimana
seseorang dapat merumuskan permasalahan matematika yang ada, kemudian
mampu menerapkan pengetahuan matematika yang dimiliki dalam menyelesaikan
permasalahan untuk selanjutnya seseorang tersebut dapat melakukan penafsiran
permasalahan pada kehidupan sehari-hari dengan baik dan benar. Kemampuan
literasi matematika menurut PISA dibagi kedalam 6 level, dengan level1
merupakan level terendah dan level 6 merupakan level tertinggi. Terdapat
beberapa indikator dalam pemenuhan level kemampuan literasi matematika.
Indonesia sendiri menduduki peringkat terendah dalam pemenuhan level
kemampuan literasi matematika, Indonesia selalu berda pada peringkat 10
terbawah dengan nilai rata-rata 375 (level 1). Menurut Hidayat dkk. Rendahnya
kemampuan literasi matematika tidak hanya disebabkan kurangnya pengetahuan
melainkan dipengaruhi kurangnya self-regulateed learning siswa dalam belajar.
Beberapa penelitian sebelumnya membahas tentang rendahnya kemampuan
literasi matematika di Indonesia akan tetapi masih belum ada penelitian serupa
yang dilakukan pada siswa dengan self-regulated learning pada materi Sistem
Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV). Oleh karena itu, dilakukan penelitian
tentang kemampuan literasi matematika dalam menyelesaikan soal HOTS pokok
bahasan Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV) ditinjau dari selfregulated learning. Tujuan dari penelitian ini yaitu mendeskripsikan kemampuan
literasi matematika siswa dalam menyelesaikan soal HOTS ditinjau dari selfregulated learning yang dimiliki oleh siswa.
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Penelitian dilakukan di SMA Negeri Arjasa. Subjek penelitian terdiri
atas tiga siswa mewakili setiap tingkatan self-regulated learning. Prosedur yang
digunakan pada penelitian ini meliputi kegiatan pendahuluan, penyusunan
instrumen, validasi instrumen, penentuan subjek penelitian, pengumpulan data,
analisis data, dan penarikan kesimpulan. Instrumen pada penelitian yang
digunakan terdiri atas peneliti, angket self-regulated learning, soal tes
kemampuan literasi metematika, pedoman wawancara, dan lembar validasi.
Pengambilan data dilakukan selama dua hari yaitu pada tanggal 2
Desember 2021 yaitu diberikannya angket kepada seluruh siswa kelas X IPA 1
yang terdiri dari 34 siswa dan 3 desember 2021 yaitu pemberian soal tes dan
wawancara terhadap tiga subjek. Berdasarkan data yang diperoleh, dilakukan
analisis untuk mengetahui siswa dengan self-regulated learning rendah, sedang,
dan tinggi untuk selanjutnya diberikan soal tes. Pada kategori self-regulated
learning rendah siswa tidak dapat memenuhi indikator level 4 kemampuan literasi
matematika, siswa hanya dapat menuliskan kembali informasi dengan tidak
memahami maksud dari soal. Pada kategori self-regulated learning sedang siswa
juga tidak dapat memenuhi semua indikator level 4 kemampuan literasi
matematika, siswa hanya dapat memenuhi satu indikator yaitu menggunakan
informasi pada soal dengan merubah informasi pada soal dalam bentuk
matematika, siswa tidak dapat menemukan langkah yang dapat menyelesaikan
soal tersebut. Pada kategori self-regulated learning tinggi, siswa dapat memenuhi
indikator pada level 4 dengan menyelesaikan soal dengan baik, yaitu dengan
menyelesaikan soal menggunakan metode tertentu, menggunakan informasi pada
soal, menggunakan ketrampilan berhitungnya dan dapat memberikan kesimpulan
beserta alasannya. Namun tidak dapat memenuhi indikator pada level selanjutnya
yaitu level 5 dan level 6.