Sensitivitas Permintaan Pangan Pokok pada Era Pandemi COVID-19 di Indonesia
Abstract
Pandemi Covid-19 yang melanda menyebabkan Indonesia mengalami penurunan produksi pertanian, naiknya harga pangan, pembatasan kegiatan ekspor impor, penurunan konsumsi pangan dan non pangan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui permintaan pangan pokok pada era pandemi, menelaah alokasi anggaran rumah tangga serta mengetahui elastisitas harga dan elastisitas pendapatan. Penelitian ini menggunakan data pengeluaran untuk konsumsi penduduk Indonesia berdasarkan hasil Susenas bulan Maret 2020. Analisis data menggunakan model AIDS. Hasil analisis menunjukkan beras menjadi pangan pokok utama dengan pangsa pengeluaran sebesar 52% di perkotaan dan 57% di perdesaan, diikuti berturut-turut komoditas daging ayam, telur, minyak goreng, gula pasir dan susu. Perbandingan konsumsi antara sebelum dan pada era pandemi menunjukkan terjadi peningkatan konsumsi untuk seluruh komoditas selain susu dan gula pasir di perkotaan, sedangkan di perdesaan penurunan konsumsi pada komoditas beras, susu dan gula pasir. Pangsa pengeluaran pangan pokok dipengaruhi secara signifikan oleh harga dan pendapatan di perkotaan, sedangkan di perdesaan harga dan pendapatan tidak berpengaruh secara signifikan. Pada era pandemi Covid-19 terjadi pertumbuhan permintaan untuk pangan hewani. Selanjutnya elastisitas pendapatan baik di perkotaan maupun di perdesaan menunjukkan beras, minyak goreng dan gula pasir termasuk barang inferior, sedangkan daging ayam, telur dan susu termasuk barang normal. Era pandemi menjadi momen tepat bagi pemerintah untuk mempromosikan berbagi jenis pangan lokal sebagai trobosan percepatan program diversifikasi pangan, perlunya inovasi teknologi pangan untuk menemukan komoditas substitusi gula pasir.
Collections
- MT-Science of Economic [204]