Show simple item record

dc.contributor.advisorWuri, Emi
dc.contributor.advisorHadi, Enggal
dc.contributor.authorPratiwi, Wahyu Adinda Yuli
dc.date.accessioned2020-04-15T11:34:24Z
dc.date.available2020-04-15T11:34:24Z
dc.date.issued2019-07-24
dc.identifier.nim152310101186
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/98101
dc.description.abstractKelelahan adalah respon tubuh terhadap aktivitas yang dilakukan selama 8 jam bekerja dengan paparan yang diterima ketika bekerja yang akan mengakibatkan tubuh menjadi kelelahan. Seseorang merasa kelelahan yang berlebihan yang berasal dari pekerjaan yang melelahkan atau stres yang dapat membuat sulit tidur Tidur merupakan salah satu kebutuhan fisiologis yang dimiliki oleh setiap orang. Petani seringkali mengalami kelelahan, beberapa hal yang menjadi penyebabnya yaitu beban kerja, waktu kerja yang cukup lama > 8 jam perhari, dan kurangnya waktu istirahat atau tidur. Salah satu cara untuk mengurangi kelelahan dan kualitas tidur yaitu dengan melakukan relaksasi otot progresif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh relaksasi otot progresif terhadap kelelahan dan kualitas tidur pada petani penyadap karet di PTPN XII Kebun Kalisanen Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan desain penelitian ini yaitu Quasy Experimental dengan rancangan pretest and posttest with control group design. Teknik pengambilan sampel adalah simpel random sampling yang melibatkan 40 petani (20 responden kelompok intervensi dan 20 responden kelompok kontrol). Pengumpulan data untuk kelelahan menggunakan kuesioner Fatigue Severity Scale (FSS) dan untuk kualitas tidur menggunakan kuesioner Pittsburg Sleep Quality Index (PSQI). Analisa data menggunakan uji paired sampel t-test dan uji independent t-test. Hasil kelelahan pretest dan posttest pada kelompok intervensi menggunakan uji paired sampel t-test yaitu p value 0,000 < 0,05 yang artinya ada perbedaan yang signifikan, sedangkan hasil pretest dan posttest pada kelompok kontrol p value 0,524 > 0,05 yang artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Hasil pengaruh PMR terhadap kelelahan pada kelompok intervensi dan kontrol dengan menggunakan uji independent t-test mendapatkan hasil p value 0,000 < 0,05 yang artinya ada pengaruh PMR terhadap kelelahan pada kelompok intervensi dan kontrol. Hasil kualitas tidur pretest dan posttest pada kelompok intervensi menggunakan uji paired sampel t-test yaitu p value 0,000 < 0,05 yang artinya ada perbedaan yang signifikan, sedangkan hasil pretest dan posttest pada kelompok kontrol p value 0,367 > 0,05 yang artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Hasil pengaruh PMR terhadap kualitas tidur pada kelompok intervensi dan kontrol dengan menggunakan uji independent t-test mendapatkan hasil p value 0,000 < 0,05 yang artinya ada pengaruh PMR terhadap kualitas tidur pada kelompok intervensi dan kontrol. Kesimpulannya adalah Relaksasi Otot Progresif berpengaruh secara signifikan terhadap penurunan nilai kelelahan dan kualitas tidur pada petani di PTPN XII Kebun Kalisanen. Relaksasi otot progresif didasarkan pada cara kerja sistem saraf simpatis dan parasimpatis yang bekerja saling timbal balik mempengaruhi tubuh sehingga dapat mengurangi ketegangan pada otot dan dapat memenuhi kebutuhan tidur. Pemberian relaksasi otot progresif dapat diterapkan sebagai salah satu intervensi non farmakologis untuk menurunkan kelelahan dan meningkatkan kualitas tidur.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherProgram Studi Ilmu Keperawatan; Fakultas Keperawatan; Universitas Jemberen_US
dc.subjectRelaksasi Otot Progresifen_US
dc.subjectKelelahanen_US
dc.subjectKualitas Tiduren_US
dc.subjectPetani Penyadap Kareten_US
dc.titlePengaruh Relaksasi Otot Progresif terhadap Kelelahan dan Kualitas Tidur pada Petani Penyadap Karet di PTPN XII Kebun Kalisanen Kabupaten Jemberen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record