Show simple item record

dc.contributor.advisorYUDIANTO, Erfan
dc.contributor.advisorSUGIARTI, Titik
dc.contributor.authorINDAH, Amaliyatul
dc.date.accessioned2020-03-31T01:37:31Z
dc.date.available2020-03-31T01:37:31Z
dc.date.issued2019-12-30
dc.identifier.nimNIM160210101004
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/97505
dc.description.abstractMatematika merupakan bidang ilmu pengetahuan yang dibutuhkan dalam mengembangkan bidang ilmu pengetahuan lain. Kebanyakan siswa beranggapan bahwa matematika sulit untuk dipahami, salah satunya yaitu geometri. Penelitian yang dilakukan untuk memahami geometri biasanya dibangun berdasarkan tingkat berpikir geometri van Hiele. Beberapa masalah geometri tertentu memerlukan proses berpikir geometri. Proses berpikir tersebut dapat dianalisis sehingga siswa dapat meningkatkan level berpikir dan kemampuannya dalam memecahkan masalah geometri. Oleh karena itu, masalah dimensi tiga menjadi bidang kajian geometri yang menarik untuk diteliti dan dikaitkan dengan berpikir siswa SMK jurusan Teknik Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis berpikir siswa SMK jurusan DPIB dalam memecahkan masalah dimensi tiga. Analisis berpikir siswa dalam memecahkan masalah dimensi tiga ini menggunakan langkah-langkah pemecahan masalah Polya yang dikaitkan dengan deskriptor tingkatan van Hiele. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian yaitu siswa SMK Negeri 2 Jember kelas XI DPIB 1 dan XI DPIB 2. Penelitian ini menggunakan metode tes yaitu tes kemampuan berpikir geometri dan tes masalah geometri siswa serta menggunakan metode wawancara (snowball sampling). Hasil validasi dari masalah geometri dan pedoman wawancara berturut-turut adalah 2,9 dan 2,85 yang artinya seluruh instrumen dikatakan valid. Pada langkah memahami masalah, indikator membaca permasalahan yang diberikan hingga paham dipenuhi oleh siswa level pra visualisasi, visualisasi, analisis, dan deduksi informal. Indikator mengidentifikasi hal-hal yang diketahui, ditanyakan, dan syarat-syarat dalam permasalahan dipenuhi oleh siswa level visualisasi, analisis, dan deduksi informal. Indikator membuat gambar dari permasalahan dipenuhi oleh siswa level pra visualisasi, visualisasi, analisis, dan deduksi informal. Indikator memprediksi pengetahuan yang akan digunakan untuk menyelesaikan permasalahan mampu dipenuhi oleh siswa level analisis dan deduksi informal. Langkah kedua yaitu menyusun rencana, indikator menentukan rencana yang digunakan untuk memecahkan masalah melalui gambar dipenuhi oleh siswa level visualisasi. Indikator menentukan rencana yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan melibatkan sifat-sifat bangun dipenuhi oleh siswa level analisis. Indikator menentukan rencana yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan melibatkan pengetahuan yang telah didapatkan dipenuhi oleh siswa level deduksi informal. Indikator memilih cara atau strategi yang tepat melibatkan informasi yang diketahui pada permasalahan dipenuhi oleh siswa level visualisasi, analisis, dan deduksi informal. Langkah melaksanakan rencana, indikator mengkonstruks strategi penyelesaian masalah dipenuhi oleh siswa level visualisasi, analisis, dan deduksi informal. Indikator mengerjakan dan menjelaskan jawaban penyelesaian secara runtut dipenuhi oleh siswa level pra visualisasi, visualisasi, analisis, dan deduksi informal. Indikator memperoleh hasil dari tujuan masalah yang diberikan dipenuhi oleh siswa level pra visualisasi, visualisasi, analisis, dan deduksi informal. Indikator melibatkan pengetahuan yang didapat sebelumnya dengan tepat dalam menyelesaikan masalah dipenuhi oleh siswa analisis dan deduksi informal. Pada langkah akhir yaitu memeriksa kembali, indikator mengoreksi kembali jawaban yang didapatkan dipenuhi oleh siswa level pra visualisasi, visualisasi, analisis, dan deduksi informal. Indikator menuliskan dan menjelaskan kesimpulan yang dari permasalahan dengan tepat dipenuhi oleh siswa deduksi informal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa level pra visualisasi memenuhi lima dari sembilan indikator pada level visualisasi, siswa level visualisasi dan siswa analisis memenuhi semua indikator pada masing-masing levelnya, sedangkan siswa deduksi informal tidak memenuhi satu indikator pada levelnya yaitu saat langkah melaksanakan rencana.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANen_US
dc.subjectTeori Van Hieleen_US
dc.subjectBerpikir Geometrien_US
dc.subjectDimensi Tigaen_US
dc.titleAnalisis Berpikir Siswa SMK Jurusan Teknik Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan dalam Memecahkan Masalah Dimensi Tiga Berdasarkan van Hieleen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiPendidikan Matematika
dc.identifier.kodeprodi0210101


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record