Show simple item record

dc.contributor.authorSUPA’AT, Rif’atul Fitri
dc.date.accessioned2019-11-08T08:51:27Z
dc.date.available2019-11-08T08:51:27Z
dc.date.issued2019-01
dc.identifier.nim150210103053
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id//handle/123456789/94087
dc.description.abstractTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol 50% cacing tanah terhadap penurunan demam tifoid pada tikus putih dan mengetahui dosis minimal yang dapat menurunkan demam tifoid pada tikus putih. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan menggunakan jumlah sampel tikus putih (Rattus norvegicus B.) jenis wistar jantan sebanyak 24 ekor yang terdiri dari 4 perlakuan dan 2 kelompok kontrol dengan variasi dosis untuk kelompok perlakuan diantaranya 0,2 g/KgBB; 0,4 g/KgBB; 0,8 g/KgBB; 1,6 g/KgBB. Penelitian dilakukan selama ±21 hari. Penelitian dilakukan dalam 3 tahap yaitu tahap aklimatisasi, tahap infeksi Salmonella typhi, tahap induksi ekstrak etanol 50% cacing tanah (Pheretima javanica K.). Indikator yang diamati berupa suhu tubuh, uji feses, kultur darah, konsumsi pakan, keadaan feses, keadaan rambut dan gerakan tikus putih (rattus norvegicus B.). Berdasarkan hasil penelitian pada indikator suhu tubuh dan konsumsi pakan terdapat perbedaan secara signifikan setelah dilakukan uji t-test. Hal ini menunjukkan bahwa suhu tubuh dan konsumsi pakan yang awalnya normal pada tahap aklimatisasi menjadi naik suhu tubuhnya dan menurun konsumsi pakannya pada tahap infeksi Salmonella typhi. Pada tahap induksi ekstrak etanol 50% cacing tanah suhu tubuh dan konsumsi pakan mengalami perubahan yang signifikan pada uji ANOVA artinya suhu tubuh menjadi turun dan konsumsi pakan meningkat kembali. Indikator uji feses, kultur darah, keadaan feses, keadaan rambut, dan gerakan pada uji sign test menunjukkan hasil berbeda secara signifikan. Artinya pada uji feses dan kultur darah mulai tumbuh Salmonella typhi, feses cenderung menjadi cair, rambut menjadi posisi tegak dan gerakan menjadi lebih pasif setelah infeksi Salmonella typhi. Hasil uji Kruskal-Wallis pada keadaan feses, keadaan rambut dan gerakan berpengaruh secara signifikan artinya setelah induksi ekstrak etanol 50% cacing tanah keadaan feses cenderung padat, rambut menjadi tidur kembali, dan gerakan menjadi aktif. Sedangkan hasil Kruskal-Wallis pada uji feses dan kultur darah menunjukkan hasil yang tidak signifkan karena data yang antara setelah infeksi Salmonella typhi dengan induksi ekstrak etanol 50% cacing tanah terlalu ekstrim. Dosis minimal yang dapat menurunkan demam tifoid pada tikus putih (Rattus norvegicus B.) adalah 0,8 g/KgBB karena hasil penelitiannya yang paling mendekati hasil kelompok kontrol postitif dengan pemberian antibiotik ciprofloxacin.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.subjectEkstrak Ethanolen_US
dc.subjectCacing Tanah (Pheretima javanica K.)en_US
dc.subjectDemam Tifoiden_US
dc.subjectTikus Putih (Rattus norvegicus B.)en_US
dc.titlePengaruh Ekstrak Ethanol 50% Cacing Tanah (pheretima Javanica k.) Terhadap Penurunan Demam Tifoid Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus B.)en_US
dc.identifier.prodiPENDIDIKAN BIOLOGI
dc.identifier.kodeprodi0210103


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record