Show simple item record

dc.contributor.advisorSURYONO
dc.contributor.advisorFATMAWATI, Heni
dc.contributor.authorPUTRI, Nabela Karima
dc.date.accessioned2019-08-26T04:47:49Z
dc.date.available2019-08-26T04:47:49Z
dc.date.issued2019-08-26
dc.identifier.nimNIM152010101110
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/92179
dc.description.abstractKerusakan hepar menjadi penanda penting untuk keberlangsungan hidup suatu organisme. Mortalitas akibat penyakit hepar mencapai angka 1 juta jiwa atau sekitar 2% dari keseluruhan kematian pada tahun 2010 dengan salah satu penyebab terbanyak yaitu penggunaan alkohol. Mekanisme kerusakan hepar akibat alkohol terjadi karena etanol dari luar tubuh menyebabkan peningkatan homocysteine hepar. Metabolisme Homocysteine menjadi cysteine menyebabkan penurunan glutation sulfhidril (GSH). Selain itu, etanol meningkatkan radikal bebas dengan metabolisme lipid peroksidase, mengaktivasi xantin oksidase, dan sitokrom P450-2E1 (CYP2E1). GSH yang menurun menyebabkan ketidaksimbangan oksidan-antioksidan sehingga mengakibatkan jumlah radikal bebas tubuh terus meningkat. Radikal bebas menyebabkan stres oksidatif yang mengaktivasi cPKCs, mengubah fungsi dan struktur yang berhubungan dengan pembentukan empedu sehingga mengganggu sekresi bilier dan terjadi retensi zat membentuk empedu. Radikal bebas dari etanol dapat menyebabkan kerusakan hepatosit yang disebabkan oleh rusaknya membran lipid, protein, dan DNA hepatosit. Adanya kolestasis dan kerusakan hepatosit menyebabkan peningkatan kadar ALP. Ketidakseimbangan oksidan-antioksidan menyebabkan tubuh membutuhkan antioksidan dari luar tubuh untuk mengurangi efek penurunan antioksidan alami tubuh. Tanaman kelor (Moringa oleifera L.) merupakan salah satu tumbuhan yang memiliki banyak senyawa antioksidan seperti alkaloid, glikosida, flavonoid, fenolik, saponin, tannin, dan vitamin C. Oleh karena itu, perlu diteliti pengaruhnya pada telur ayam berembrio yang diinduksi etanol. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun kelor (Moringa oleifera L.) untuk menurunkan kadar ALP telur ayam berembrio yang diinduksi etanol. Jenis penelitian ini merupakan true experimental laboratories dengan rancangan penelitian post-test only control group design. Penelitian menggunakan sampel berjumlah 25 telur ayam fertil yang diambil dari populasinya menggunakan teknik simple random sampling. Selanjutnya, dilakukan adaptasi sampel selama 11 hari di inkubator dengan suhu 37 °C bertempat di Laboratorium Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Jember. Telur dikelompokkan menjadi 5 kelompok dengan masing-masing kelompok berjumlah 5 butir telur. Kelompok kontrol (K) tidak diberi perlakuan apapun karena kelompok ini menjadi acuan kadar ALP normal telur fertil. Kelompok K(-) diberikan etanol dosis 10%, sedangkan kelompok P1, P2, dan P3 diberikan etanol 10% dan ekstrak etanol daun kelor (Moringa oleifera L.) dengan dosis masing-masing 0,5 µg/mL, 5 µg/mL, 50 µg/mL di air sac telur. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah dosis ekstrak daun kelor, sedangkan variabel terikatnya adalah kadar ALP. Analisis data yang digunakan adalah One Way ANOVA untuk membandingkan kadar ALP antar kelompok dan uji Post Hoc yaitu LSD (Least Signifficance Different) untuk mengetahui antar kelompok manakah yang memiliki kadar ALP berbeda. Hasil penelitian didapatkan kadar rata-rata ALP kelompok kontrol sebesar 13,55 U/L, kelompok yang hanya diberi etanol 10% sebesar 28,87 U/L, kelompok yang diberi etanol 10% dan ekstrak daun kelor 0,5 µg/mL sebesar 28,48 U/L, kelompok yang diberi etanol 10% dan ekstrak daun kelor 5 µg/mL sebesar 22,90 U/L, serta kelompok yang diberi etanol 10% dan ekstrak daun kelor 50 µg/mL sebesar 15,04 U/L. Hasil analisis data didapatkan data yang terdistribusi normal dan homogen lalu dilanjutkan dengan analisis One Way ANOVA yang menunjukkan hasil yang signifikan dengan p=0,032 (p<0,05). Hasil uji Post Hoc LSD menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok yang diberi etanol dengan kelompok yang diberi etanol dan ekstrak daun kelor dosis 50 µg/mL sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun kelor (Moringa oleifera L.) dapat menurunkan kadar enzim alkali fosfatase telur ayam berembrio yang diinduksi etanol.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries152010101110;
dc.subjectKerusakan heparen_US
dc.subjectorganismeen_US
dc.subjectMortalitasen_US
dc.subjectpenyakit heparen_US
dc.titleEkstrak Daun Kelor (Moringa Oleifera L.) Menurunkan Kadar Alkali Fosfatase Telur Ayam Berembrio Yang Diinduksi Etanolen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record