Show simple item record

dc.contributor.advisorProf. Dr. drg. Hj. Herniyati, M.Kes.
dc.contributor.advisorSandra Deviade Putri Sp.Orto., drg. Leliana
dc.contributor.authorHidayatullah, GINANJAR
dc.date.accessioned2019-08-22T08:12:46Z
dc.date.available2019-08-22T08:12:46Z
dc.date.issued2019-08-22
dc.identifier.nimNIM151610101078
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/92119
dc.description.abstractMaloklusi adalah oklusi yang menyimpang dari keadaan normal, terdapat ketidak teraturan gigi atau penempatan yang salah dari lengkung gigi di luar rentang normal. Perawatan ortodonti adalah salah satu solusi untuk pasien yang memiliki maloklusi. Tujuan perawatan ini adalah memperbaiki susunan gigi geligi dan hubungan rahang, sehingga dapat tercapai fungsi oklusi yang normal dan estetis wajah yang baik. Perawatan ini dapat dilakukan menggunakan alat ortodonti. Alat ortodonti akan memberikan sejumlah gaya pada gigi dengan tepat, sehingga gigi dapat bergerak tanpa mengakibatkan kerusakan yang berlebih pada gigi, ligamen periodontal maupun pada tulang alveolar. Pergerakan gigi akibat gaya ortodonti yang diaplikasikan pada mahkota gigi akan diteruskan ke akar gigi, ligamen periodontal dan tulang alveolar. Aplikasi alat ortodonti menyebabkan ligamen periodontal dan tulang alveolar akan membentuk daerah tekanan dan tarikan untuk remodelling tulang. Gaya mekanis yang dihasilkan oleh gaya ortodonti pada daerah tekanan akan merangsang pembentukan sel osteoklas untuk melakukan resorpsi tulang alveolar sehingga gigi geligi dapat bergerak. Sedangkan pada daerah tarikan, terjadi pembentukan tulang alveolar baru yang dilakukan oleh sel osteoblas. Tulang alveolar baru akan dikelilingi oleh tulang osteoid yang belum terkalsifikasi secara sempurna pada daerah tarikan, sehingga gigi geligi tidak cukup stabil setelah digerakkan. Oleh karena itu, harus terjadi keseimbangan proses remodelling. Pada proses remodeling, terdapat sel darah putih (leukosit). Limfosit akan memproduksi transforming growth factor-β (TGF-β) yang berperan dalam maturasi dan aktifasi osteoblas untuk meningkatkan sintesis kolagen, meningkatkan kecepatan aposisi tulang, serta menghambat deferensiasi osteoklas. Kopi robusta (Coffea robusta) memiliki beberapa kandungan yaitu: kafein, polifenol, flavonoid, proantosianidin, kumarin, asam klorogenat, dan tokoferol.Senyawa flavonoid dapat meningkatkan proliferasi limfosit khususnya sel T. Flavonoid berperan sebagai imunomodulator. Penelitian tentang potensi imunomodulator biji kopi robusta telah membuktikan bahwa terdapat peningkatan sel limfosit pada hari ke-14 setelah pemberian kopi robusta, dengan tujuan untuk menganalisis efek seduhan kopi robusta (Coffea robusta) terhadap jumlah sel limfosit pada daerah tarikan ligamen periodontal gigi marmut (Cavia cobaya) yang diinduksi gaya mekanis ortodonti.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries151610101078;
dc.subjectKopi Robusta (Coffea Robusta)en_US
dc.subjectMaloklusien_US
dc.subjectPerawatan ortodontien_US
dc.titleEfek Seduhan Kopi Robusta (Coffea robusta) terhadap Jumlah Sel Limfosit pada Daerah Tarikan Ligamen Periodontal Gigi Marmut (Cavia cobaya) yang Diinduksi Gaya Mekanis Ortodontien_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record