Show simple item record

dc.contributor.authorBelgis Hayyinatun Nufus
dc.date.accessioned2013-12-16T06:44:37Z
dc.date.available2013-12-16T06:44:37Z
dc.date.issued2013-12-16
dc.identifier.nimNIM070910301113
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/9159
dc.description.abstractHasil penelitian menunjukkan bahwa, Pertama, berdasarkan tahapan-tahapan terbentuknya paguyuban simpan pinjam tani sejahtera LKM Gapokta Karya Budi Santoso (Koperasi Gapoktan) yang penulis dapatkan dari penelitian yang telah penulis lakukan yang penulis analisis dengan model pemberdayaan yang dikemukakan dinas kehutanan maka penulis dapat mengklasifikasikan bahwa terbentuknya Paguyuban Simpan Pinjam Tani Sejahtera dapat dipandang sebagai suatu model pemberdayaan yang tergolong sebagai Model Strategi Pengembangan Kelembagaan Ekonomi Rakyat. Kedua, berdasarkan pola usaha simpan pinjam yang dilakukan di dalam Paguyuban Simpan Pinjam Tani Sejahtera LKM Gapoktan Karya Budi Santoso yang penulis analisis dengan model pemberdayaan yang dikemukakan Rothaman dan Tropman, maka usaha simpan pinjam tersebut dapat dipandang sebagai model pemberdayaan masyarakat yang tergolong Model Pengembangan Masyarakat Lokal. Kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah bahwa usaha simpan pinjam terus dilakukan oleh anggota Paguyuban Simpan Pinjam Tani Sejahtera LKM Gapoktan Karya Budi Santoso. Usaha simpan pinjam tersebut dapat membantu anggota untuk mengatasi masalah pertanian yang mereka hadapi yaitu kekurangan dana untuk peningkatan usaha agribisnisnya. Dengan demikian, usaha simpan pinjam tersebut dapat menjadi suatu alternatif model pemberdayaan bagi komunitas yang lain. Sedangkan kendala yang dihadapi dalam usaha simpan pinjam adalah masih adanya beberapa anggota yang ‘nakal’, yaitu tidak menggunakan dana pinjaman sebagaimana mestinya dan cenderung tidak tepat waktu ketika membayar. Hal ini dapat menghambat sirkulasi keuangan dana yang ada di paguyuban. Oleh karena itu dalam penelitian ini disarankan agar anggota diwajibkan untuk mencatat kebutuhan agribisnisnya secara terperinci dan mencatat setiap pengeluaran uang pinjaman untuk usaha agribisnisnya yang kemudian di crosscheck pengelola keuangan setiap rapat rutin. Pemberian reward kepada anggota teladan juga diperlukan guna memotivasi anggota agar bertanggung jawab terhadap dana pinjaman. Kemudian, penggunaan teknologi yang lebih modern (Komputer) untuk administrasi juga sebaiknya dilakukan agar pengelolaan administrasi dapat lebih cepat dan lebih baik lagi dari sebelumnya.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries070910301113;
dc.subjectSimpan Pinjam, Pemberdayaan Masyarakat, Petanien_US
dc.titleUSAHA SIMPAN PINJAM SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BAGI PETANI (Studi Deskriptif pada Paguyuban Simpan Pinjam Tani Sejahtera LKM Gapoktan Karya Budi Santoso, Desa Tanggul Kulon, Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record