| dc.description.abstract | Fosfor termasuk salah satu nutrisi makro tanah yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang besar. Unsur P di alam berikatan dengan oksigen membentuk, senyawa fosfat. Ketersediaan unsur P yang sangat penting bagi kehidupan. organisme maka, perlu dilakukan monitoring terhadap unsur P. Metode yang diyakini paling efektif untuk pengukuran fosfat yaitu menggunakan sensor fosfat. Sensor fosfat diklasifikasikan menjadi tiga tipe yaitu; membran polimer, biosensor protein dan elektroda kobalt. Saat ini, jenis sensor yang paling efektif untuk pengukuran fosfat yaitu menggunakan elektroda kobalt. Elektroda kobalt memiliki banyak keuntungan dibandingkan dengan metode lainnya diantaranya elektroda. kobalt memiliki sensitivitas yang baik, selektif terhadap ion fosfat dan daya tahan yang baik. Sedangkan metode yang lain masih membutuhkan sampel dalam, jumlah yang banyak, prosedur yang panjang dan peralatan yang mahal. Pengukuran fosfat menggunakan elektroda kobalt memberikan respon yang kurang baik dikarenakan penampang dari kawat kobalt kecil. Beberapa, peneliti melakukan variasi pada penggunaan elektroda kobalt. Salah satunya, yaitu dengan melakukan elektrodeposisi kobalt pada suatu substrat. Beberapa peneliti banyak menggunakan elektroda karbon untuk deposisi kobalt. Elektrodeposisi kobalt pada karbon bertujuan untuk memperbesar luas permukaan kobalt dalam proses oksidasi reduksi dengan fosfat. Proses elektrodeposisi kobalt dapat menggunakan beberapa metode elektrokimia diantaranya, cyclic Voltammetry, linear sweep Voltammetry dan Icronoamperometri.
Penelitian ini dilakukan perbandingan elektroda kobalt-karbon dari CoSO4.7H20 secara elektrodeposisi dengan metode cyclic voltarnmetry dan linear sweep voltarnmetry. Penelitian ini juga akan melakukan pengukuran fosfat menggunakan elektroda kobalt-karbon secara potensiornetri. Hasil kajian ini akan. memberikan informasi mengenai metode yang paling efektif dalam proses elektrodeposisi kobalt pada petmukaa.n karbon. Proses elektrodeposisi menggunakan campuran larutan. CoSO4.7H20 0,01 M dengan (NH4)2SO4 1 M dengan kondisi larutan elektrolit pH 6 dilakukan secara voltametri menggunakan alat Potensiostal AMEL 433A. Hasil yang didapat yaitu kinerja metode linear sweep voltammetry dalam proses elektrodeposisi lebih baik daripada metode cyclic voltammetry.
Hal tersebut ditunjukkan dengan hasil pengukuran sisa larutan elektodeposisi menggunakan spektrofotometer UV-Vis dan hasil analisis morfologi menggunakan SEM. Pengukuran sisa larutan deposisi menginformasikan massa kobalt yang terdeposisi pada elektroda karbon. Hasil analisis morfologi menggunakan SEM juga mendukung hasil pengukuran sisa larutan deposisi yang menjelaskan bahwa jumlah kobalt yang terdeposisi pada elektroda karbon lebih banyak menggunakan metode linear sweep voltammetry dilihat dari penampang morfologi elektroda Co-C hasil SEM. Hasil analisis karakterisasi potensiometri pengukuran larutan standar fosfat konsentrasi 0,01;. 0,1; 1; 10; 100 ppm dilakukan pengukuran. selama 7 hari berturut-turut menunjukkan hasil yang lebih baik untuk elektroda Co-C linier sweep voltammetry daripada elektroda Co-C cyclic voltammetry yang ditunjukkan dengan karaketristik potensiometri meliputi daerah linear, limit deteksi, sensitifitas, dan reproduksibilitas. Kinerja elektroda kobalt-karbon dalam, mengukur fosfat secara potensiometri memiliki daerah linear pada konsentrasi 0,01 ppm hingga 100 ppm., limit deteksi sebesar 1,43 ppm, nilai sensitivitas yang dihasilkan sebesar 31,7 mV/dekade, dan reprodusibilitas dilihat dari parameter nilai Kv terendah sebesar 0,07% dan tertinggi sebesar 0,68%. | en_US |
