Show simple item record

dc.contributor.advisorUMAMAH, Nurul
dc.contributor.advisorSUMARDI
dc.contributor.authorMUTTAFIQ, Ahmad Muhammad
dc.date.accessioned2019-05-29T02:59:26Z
dc.date.available2019-05-29T02:59:26Z
dc.date.issued2019-05-29
dc.identifier.nimNIM140210302075
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/91009
dc.description.abstractPembelajaran sejarah bertujuan mengembangkan kemampuan berfikir historis (historical thinking) yang menjadi dasar bagi peserta didik untuk mengembangkan kemampuan berpikir logis, kreatif, inspiratif, dan inovatif. Salah satu standar dari historical thinking adalah analisis sejarah (historical analysis). Berdasarkan kajian Permendikbud No. 24 tahun 2016 dimensi proses kognitif pada KD (Kompetensi Dasar) kelas XI sejarah peminatan semuanya berada pada level menganalisis. Namun kenyataannya dari hasil observasi pembelajaran sejarah di kelas XI IPS 2 di SMA Negeri Grujugan memiliki permasalahan terkait rendanya historical analysis, hal tersebut ditunjukkan : (1) peserta didik hanya mampu menjawab pertanyaan tingkat C1 dan C2; (2) peserta didik kurang mampu dalam mencari hubungan sebab akibat; (3) kurang mampu memilih sumber yang relevan, dan; (4) peserta didik masih kesulitan menyampaikan pendapat dari berbagai sudut pandang. Selain itu nilai rata-rata hasil belajar peserta didik yang belum mencapi kriteria ketuntasan minimun (KKM) sehingga tujuan pembelajaran sejarah belum tercapai sepenuhnya. Berdasarkan permasalahan tersebut, metode pembelajaran problem solving digunakan untuk meningkatkan historical analysis dan hasil belajar peserta didik. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimanakah penerapan metode pembelajaran problem solving dapat meningkatkan historical analysis peserta didik pada mata pelajaran sejarah kelas XI IPS 2 SMA Negeri Grujugan tahun ajaran 2017/2018; (2) bagaimanakah penerapan metode pembelajaran problem solving dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran sejarah kelas XI IPS 2 SMA Negeri Grujugan tahun ajaran 2017/2018. Tujuan penelitian untuk menganalisis penerapan metode pembelajaran problem solving dalam meningkatkan historical analysis dan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran sejarah kelas XI IPS 2 SMA Negeri Grujugan tahun ajaran 2017/2018. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPS 2 di SMA Negeri Grujugan dengan jumlah 26 peserta didik. Desain penelitian dengan menggunakan skema model Kemmis and Taggart, Metode pengumpulan data menggunakan model observasi, wawancara, dokumentasi dan tes. Hasil penelitian menunjukkan persentase historical analysis peserta didik, antara lain: (1) pada indikator membedakan antara opini dan fakta sejarah siklus 1 sebesar 62,89%, pada siklus 2 diperoleh sebesar 77,3%, dan pada siklus 3 sebesar 80,28%; (2) pada indikator menganalisis hubungan sebab-akibat siklus 1 sebesar 66,35%, pada siklus 2 diperoleh sebesar 74,51%, dan pada siklus 3 sebesar 81,73%; (3) pada indikator membuat perbandingan peristiwa sejarah siklus 1 sebesar 58,66%, pada siklus 2 diperoleh sebesar 71,15%, dan pada siklus 3 sebesar 73,55%; (4) pada indikator menyampaikan gagasan dari berbagai sudut pandang siklus 1 sebesar 66,83%, pada siklus 2 diperoleh sebesar 73,55%, dan pada siklus 3 sebesar 83,17%. Sedangkan hasil belajar peserta didik pada siklus 1 memperoleh rata-rata sebesar 77,46. Pada siklus 2 sebesar 79,34 dan pada siklus 3 sebesar 81,42. Kesimpulan hasil penelitian: (1) penerapan metode pembelajaran problem solving dapat meningkatkan historical analysis peserta didik kelas XI IPS 2 SMA Negeri Grujugan pada mata pelajaran sejarah, pada siklus 1 persentase secara klasikal sebesar 63,70%, pada siklus 2 persentase secara klasikal meningkat sebanyak 16,37% sehingga menjadi 74,13%, pada siklus 3 persentase klasikal meningkat dari siklus 2 sebanyak 8,78% sehingga ketuntasan klasikal menjadi 80,64%; (2) penerapan metode pembelajaran problem solving dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas XI IPS 2 SMA Negeri Grujugan pada mata pelajaran sejarah, rata rata hasil belajar pada siklus 1 sebesar 77,46 meningkat 2,44 sehingga siklus 2 diperoleh hasil sebesar 79,34, pada siklus 2 meningkat 2,26 sehingga siklus 3 diperoleh hasil sebesar 81,42. Penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi penelitian selanjutnya, dan juga sebagai rekomendasi terkait metode pembelajaran problem solving dan historical analysis pada pembelajaran sejarah.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries140210302075;
dc.subjectMetode Pembelajaranen_US
dc.subjectProblem Solvingen_US
dc.subjectMeningkatkan Historical Analysisen_US
dc.subjectHistorical Analysisen_US
dc.subjectberfikir historisen_US
dc.subjecthistorical thinkingen_US
dc.subjectpeserta didiken_US
dc.subjectberpikir logis, kreatif, inspiratif,en_US
dc.subjecthistorical analysisen_US
dc.titlePenerapan Metode Pembelajaran Problem Solving Untuk Meningkatkan Historical Analysis Dan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Sejarah Kelas Xi Ips 2 Sma Negeri Grujugan Tahun Ajaran 2017/2018en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record