Show simple item record

dc.contributor.advisorSukidin
dc.contributor.advisorPudjo Suharso
dc.contributor.authorAFRIANTO, Dimas Angga
dc.date.accessioned2019-05-20T02:39:36Z
dc.date.available2019-05-20T02:39:36Z
dc.date.issued2019-05-20
dc.identifier.nim140210301057
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/90919
dc.description.abstractPariwisata dapat dijadikan sebagai prioritas pembangunan karena dianggap mampu meningkatkan kondisi keuangan daerah dan negara dengan jangka waktu yang lebih cepat daripada sektor komoditas lainnya. Setiap daerah memiliki beragam potensi-potensi unggulan yang dapat dieksplorasi keindahan maupun keunikannya dan mengemasnya menjadi sebuah destinasi pariwisata, tak terkecuali dengan Kabupaten Probolinggo yang juga memanfaatkan sektor pariwisata karena berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kabupaten Probolinggo memiliki lokasi dengan keindahan alam yang luar biasa namun baru tersentuh oleh pengembangan pariwisata. Lokasi tersebut berupa sebuah pulau bernama Gili Ketapang yang terletak di tengah laut sebelah utara diantara selat madura. Kekayaan alam Pulau Gili Ketapang seperti pasir pantai yang putih banyak diambil dan digunakan untuk bahan bangunan sehingga semakin lama kekayaan alam tersebut berkurang dan menimbulkan kerusakan lingkungan. Snorkeling merupakan salah satu pilihan yang dapat dimanfaatkan untuk dapat melestarikan, mengeksplor keindahan dan kekayaan bawah laut yang dimiliki Pulau Gili Ketapang dengan cara menyelam diatas permukaan air menggunakan peralatan selam dasar. Keberadaan obyek wisata snorkeling ini menimbulkan pergeseran pada mata pencaharian masyarakat lokal Pulau Gili Ketapang yang mayoritas masyarakatnya adalah berprofesi sebagai nelayan dan ojek kapal. Sebagian masyarakat lokal Pulau Gili Ketapang sudah tidak lagi bergantung pada hasil laut dan mulai bergeser pada sektor pariwisata. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai perubahan sosial ekonomi masyarakat Pulau Gili Ketapang yang berawal dari masyarakat nelayan menjadi masyarakat yang bergerak di sektor pariwisata. Penentuan lokasi menggunakan metode purposive area, yaitu di kawasan obyek wisata snorkeling Pulau Gili Ketapang Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo. Penentuan subjek dan informan menggunakan teknik purposive sampling. Subjek yang dimaksud adalah masyarakat yang tinggal di kawasan obyek wisata snorkeling Pulau Gili Ketapang, sedangkan informan yang dimaksud adalah orang-orang atau pihak-pihak terkait yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan obyek wisata snorkeling diantaranya Kepala Desa, Ketua RT setempat, dan wisatawan obyek wisata snorkeling. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumen. Analisis data menggunakan tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Uji keabsahan data menggunakan teknik triangulasi pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari segi sosial, masyarakat Pulau Gili Ketapang telah mengalami kemajuan pola pikir yang lebih maju, terbuka, dan inovatif terkait dengan pekerjaan dengan cara memanfaatkan segala potensi yang dimiliki Pulau Gili Ketapang untuk kesejahteraaan masyarakat sekitar. Jika sebelumnya masyarakat hanya dapat bergantung pada hasil laut, namun dengan adanya obyek wisata snorkeling tersebut masyarakat memiliki alternatif pilihan pekerjaan terkait dengan pariwisata. Interaksi sosial yang terjadi antara masyarakat Pulau Gili Ketapang dengan para wisatawan di kawasan obyek wisata snorkeling juga telah menimbulkan perubahan diantaranya masyarakat menjadi lebih melek akan kemajuan teknologi, dan ilmu pengetahuan serta pengalaman yang semakin meningkat. Namun, obyek wisata snorkeling tetap harus dijalankan sesuai dengan norma agama, adat istiadat, budaya, dan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat agar tidak luntur seiring dengan semakin banyaknya wisatawan yang datang. Dari segi ekonomi, keberadaan obyek wisata snorkeling memunculkan jenis lapangan pekerjaan baru yang mampu menyerap tenaga kerja dari masyarakat lokal Pulau Gili Ketapang. Lapangan pekerjaan baru tersebut berasal dari usaha-usaha yang didirikan oleh masyarakat lokal Pulau Gili Ketapang sebagai pelaku usaha diantaranya yaitu jasa transportasi perahu, jasa snorkeling, kuliner, dan penjualan souvenir. Dari beberapa usaha tersebut, jasa snorkeling merupakan usaha yang paling banyak menyerap tenaga kerja baru. Hal tersebut membuat pengangguran khususnya para generasi muda Pulau Gili Ketapang dapat berkurang dan pendapatan masyarakat mengalami peningkatan yang signifikan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectSosial Ekonomien_US
dc.subjectGili Ketapangen_US
dc.subjectSnorkelingen_US
dc.titlePerubahan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Pulau Gili Ketapang Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo Sebagai Dampak Adanya Obyek Wisata Snorkelingen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record