Show simple item record

dc.contributor.advisorPRALAMPITA, Pulong Wijang
dc.contributor.advisorRUMASTIKA, Nindya Shinta
dc.contributor.authorFIRMANJAYA, Achmad Dana
dc.date.accessioned2019-04-10T07:34:59Z
dc.date.available2019-04-10T07:34:59Z
dc.date.issued2019-04-10
dc.identifier.nim152010101126
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/90321
dc.description.abstractBenign prostatic hyperplasia (BPH) merupakan kelainan histologis khas berupa proliferasi sel stroma dan sel epitel prostat yang menyebabkan pembesaran prostat. Pembesaran prostat yang terjadi dapat menghambat aliran urin dan terjadi refluks vesika ureter sehingga menyebabkan penurunan fungsi ginjal. Diabetes mellitus dapat memperburuk perjalanan klinis BPH sehingga mempercepat progresifitas penurunan fungsi ginjal. Diabetes mellitus tipe 2 berperan dalam memperbesar volume prostat dan meningkatkan tonus otot polos prostat sehingga memperburuk obstruksi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui adanya pengaruh diabetes mellitus tipe 2 terhadap fungsi ginjal pada pasien BPH. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian dilakukan di RS Bina Sehat Jember dan RS Paru Jember. Populasi penelitian ini adalah adalah pasien pasien BPH dengan atau tanpa diabetes mellitus tipe 2 yang berobat di RS Bina Sehat Jember dan RS Paru Jember dalam periode 3 tahun yaitu pada bulan Juli 2015 sampai dengan bulan Desember 2018. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah sampel 44 pasien dibagi menjadi 22 sampel BPH non DM dan 22 sampel BPH DM. Data yang diperoleh akan didistribusikan dan diuji bivariat menggunakan uji Chi Square, Mann Whitney, dan Spearman dengan nilai signifikansi p < 0,05 dan interval kepercayaan 95%. Hasil uji komparasi kreatinin serum dan volume prostat pada pasien BPH non DM dengan BPH DM menggunakan uji Mann Whitney, didapatkan masing-masing nilai p = 0,018 dan p = 0,080. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kreatinin yang yang signifikan antara pasien BPH non DM dengan BPH DM. Sedangkan pada volume prostat, tidak ditemukan perbedaan yang signifikan pada pasien BPH non DM dengan BPH DM. Hasil uji komparasi derajat IPSS pada pasien BPH non DM dengan BPH DM menggunakan uji Chi Square, didapatkan nilai p = 0.000. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan derajat IPSS yang yang signifikan antara pasien BPH non DM dengan BPH DM Hasil uji korelasi menggunakan uji Spearman antara usia dan volume prostat pada pasien BPH non DM dan BPH DM didapatkan masing-masing nilai p = 0,522 r = 0,144 dan p = 0,077 r = - 0,384. Uji korelasi antara volume prostat dan kreatinin serum pada pasien BPH non DM dan BPH DM didapatkan masing-masing nilai p = 0,012 r = 0,528 dan p = 0,771 r = 0,066. Uji korelasi antara volume prostat dan derajat IPSS pada pasien BPH non DM dan BPH DM didapatkan masing-masing nilai p = 0,415 r = - 0,183 dan p = 0,483 r = 0,158. Uji korelasi antara kreatinin serum dan derajaat IPSS pada pasien BPH non DM dan BPH DM didapatkan masingmasing nilai p = 0,495 r = - 0,154 dan p = 0,026 r = 0,474. Berdasarkan hasil uji korelasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa hubungan yang signifikan hanya terdapat pada hubungan antara volume prostat dengan kreatinin serum pada pasien BPH non DM dan hubungan antara kreatinin serum dengan derajat IPSS pada pasien BPH DM.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectDiabetesen_US
dc.subjectDiabetes Mellitusen_US
dc.subjectBenign Prostatic Hyperplasiaen_US
dc.titlePengaruh Diabetes Mellitus Tipe 2 terhadap Fungsi Ginjal pada Pasien Benign Prostatic Hyperplasiaen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record