Show simple item record

dc.contributor.advisorIRAWAN, Eka Deddy
dc.contributor.advisorOKTORA, Lusia
dc.contributor.authorPUTRI, Novita Tansha
dc.date.accessioned2019-02-21T02:20:45Z
dc.date.available2019-02-21T02:20:45Z
dc.date.issued2019-02-21
dc.identifier.nimNIM142210101039
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/89656
dc.description.abstractPiroksikam merupakan derivat oksikam dengan aktivitas Anti Inflamasi Non Steroid (AINS). Berdasarkan Biopharmaceutical Classification System (BCS) piroksikam digolongkan ke dalam obat kelas II yaitu memiliki kelarutan rendah namun memiliki permeabilitas terhadap membran tinggi. Obat-obatan yang sukar larut dalam air akan lepas secara lambat karena kelarutannya yang terbatas dalam gastrointestinal. Keterbatasan kelarutan tersebut menjadi penghambat dalam absorpsi obat, sehingga kelarutan obat harus ditingkatkan agar bioavailabilitas obat meningkat. Teknik likuisolid merupakan teknik baru untuk meningkatkan laju disolusi obat yang sukar larut dalam air dan juga meningkatkan sifat alir obat. Penggunaan teknik likuisolid dilakukan dengan mengubah obat menjadi bentuk cair atau suspensi dalam pelarut non volatile untuk kemudian diubah menjadi serbuk yang mudah mengalir, non adherent dan dikompresi dengan penambahan bahan pembawa, dan bahan penyalut. Polimer yang digunakan dalam penelitian ini adalah hidroksipropil metilselulosa (HPMC) dan sodium starch glycolate (SSG). Pengunaan polimer hidrofilik HPMC sebagai bahan pengikat dalam tablet dapat mempengaruhi waktu hancur tablet sehingga digunakan polimer SSG sebagai disintegran. SSG yang digunakan sebagai disintegran diharapkan dapat mempercepat waktu hancur tablet dan meningkatkan laju pelepasan obat. Kedua bahan tersebut kemudian dioptimasi untuk mengetahui komposis optimum dari kedua bahan serta interaksi keduanya terhadap respon yang telah ditentukan. Metode optimasi yang digunakan yaitu desain faktorial. Evaluasi tablet likuisolid piroksikam yang akan dilakukan meliputi uji sifat alir serbuk, kadar lembab serbuk, Fourier Transform Infra Red (FTIR), keseragaman ukuran, keseragaman kandungan, kekerasan, kerapuhan, waktu hancur, dan laju disolusi obat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keepat formula menunjukkan bahwa keempat formula memiliki sifat alir yang baik. Analisis FTIR serbuk likuisolid piroksikam menunjukkan tidak adanya interaksi yang dapat dilihat pada tidak adanya pergesaran pita pada bilangan gelombang yang dihasilkan dan perubahan gugus fungsi dari piroksikam. Tablet yang dihasilkan telah memenuhi persyaratan keseragaman ukuran, keseragaman kandungan, kekerasan, kerapuhan, dan waktu hancur. Analisis pelepasan piroksikam dengan menghitung DE40 didapatkan hasil pada Formula 1, A, B, dan AB berturut-turut 54,875 %; 53,219 %; 58,549 %; dan 60,074 %. Kinetika pelepasan keempat formula mengikuti model Higuchi. Berdasarkan analisis desain faktorial penggunaan HPMC, SSG, serta interaksinya dapat meningkatkan respon DE40 tablet likuisolid piroksikam, namun penambahan jumlah HPMC menurunkan efek DE40 tablet likuisolid piroksikam, sedangkan penggunaan HPMC, SSG, serta interaksinya dapat menurunkan respon waktu hancur tablet piroksikam. Selanjutnya dilakukan pengujian menggunakan software Design Expert 10.0.2 versi Trial, didapatkan konsentrasi optimum untuk tablet likuisolid piroksikam yaitu 6,034 mg untuk HPMC dan 24 mg untuk SSG dengan perolehan nilai DE40 optimum sebesar 58,554% dan waktu hancur optimum sebesar 5,891 menit.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries142210101039;
dc.subjectTeknik likuisoliden_US
dc.titleOptimasi Hidroksipropil Metilselulosa dan Sodium Starch Glycolate pada Tablet Likuisolid Piroksikam dengan Metode Desain Faktorialen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record