Show simple item record

dc.contributor.authorAHMAD SIGIT KURNIAWAN
dc.date.accessioned2013-12-15T13:47:57Z
dc.date.available2013-12-15T13:47:57Z
dc.date.issued2013-12-15
dc.identifier.nimNIM070210302096
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/8949
dc.description.abstractPasca peristiwa Madiun, kekuatan PKI di Indonesia mengalami kelemahan. Penumpasan pemberontakan PKI yang dilakukan oleh pemerintah, menyebabkan kekuatan PKI mengalami kelumpuhan. Namun, memasuki masa Demokrasi Liberal PKI mampu bangkit dari keterpurukan dan dalam perkembangannya mampu mempertahankan eksistensi partai selama masa Demokarasi Liberal dan Demokrasi Terpimpin. Hal tersebut yang melatar belakangi ketertarikan peneliti untuk melakukan penelitian dan mengkaji masalah mengenai Dinamika PKI di Indonesia tahun 1950-1965. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah proses revitalisasi PKI pasca Madiun Affair? serta bagaimanakah dinamika PKI di Indonesia tahun 1950 – 1965? Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dari penulisan ini adalah untuk mengkaji bagaimanakah proses revitalisasi PKI pasca Madiun Affair dan untuk mengkaji strategi yang digunakan PKI tahun 1950-1965. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah agar dapat menambah wawasan mengenai dinamika PKI di Indonesia tahun 1950-1965. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan pendekatan politik dan teori konflik dialektis. Metode penelitian tersebut terdiri atas heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Teknik pengumpulan sumber yang digunakan yaitu dengan menggunakan teknik dokumentasi dan observasi. Sedangkan sumber yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sumber tertulis. Revitalisasi PKI pasca Madiun Affair disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu sikap lunak pemerintah terhadap PKI dan adanya Agresi Militer Belanda II. Pasca periwtiwa Madiun, PKI bangkit dengan dipimpin oleh DN. Aidit. Strategi yang dijalankan oleh Aidit selama Demokrasi Liberal disesuaikan dengan strategi komintern dan disesuaikan dengan kondisi sosial politik yang ada di Indonesia. PKI menggunakan strategi front persatuan nasional untuk mencari dukungan massa yang besar guna bersaing dengan partai-partai lain selama Demokrasi Liberal. Keberhasilan PKI menerapkan strategi front persatuan nasional dapat terlihat dalam perolehan suara pada Pemilu tahun 1955. Selama masa Demokrasi Terpimpin PKI menggunakan strategi ofensif manipolis dan ofensif revolusioner. Strategi tersebut dilakukan setelah PKI memiliki pendukung yang besar. strategi tersebut ditujukan untuk menghadapi lawan utama PKI selama Demokrasi Terpimpin, yaitu Angkatan Darat. Perjuangan PKI berakhir ketika terjadi periwtiwa G30S, dimana PKI dituduh sebagai dalang dalam peristiwa tersebut. Penumpasa PKI oleh Angkatan Darat menandai berakhirnya eksistensi PKI di Indonesia. Kesimpulan yang dapat diambil dari garis besar penelitian ini adalah bahwa Dinamika PKI di Indonesia tahun 1950-1965 mengalami pasang surut. Pasca peristiwa Madiun Affair, PKI mampu bangkit dari keterpurukan untuk tampil dalam perpolitikan Indonesia dan mampu mempertahankan eksistensi partai selama Demokrasi Liberal. Strategi yang digunakan selama masa Demokrasi Liberal adalah strategi front persatuan nasional. Pada masa Demokrasi Terpimpin, PKI menggunakan strategi ofensif manipolis dan ofensif revolusioner. Pada masa tersebut, perkembangan PKI semakin besar. Hal tersebut tampak pada keanggotaan yang semakin banyak serta kedekatan PKI dengan Presiden Soekarno semakin mengkhawatirkan golongan Angkatan Darat sebagai golongan yang menentang PKI. Konflik antara PKI dan Angkatan Darat semakin memuncak memasuki tahun 1965, dan peristiwa G30S menandai berakhirnya pergerakan PKI di Indonesia.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries070210302096;
dc.subjectDinamika, PKI, Indonesia tahun 1950-1965en_US
dc.titleDINAMIKA PKI DI INDONESIA TAHUN 1950-1965en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record