Show simple item record

dc.contributor.advisorNa’im, Mohammad
dc.contributor.advisorSumarno
dc.contributor.authorWulandari, Puput Mareta
dc.date.accessioned2018-12-03T22:09:47Z
dc.date.available2018-12-03T22:09:47Z
dc.date.issued2018-12-03
dc.identifier.nim140210302047
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/88910
dc.description.abstractKurikulum 2013 menempatkan sejarah sebagai mata pelajaran kelompok A (wajib) yang diberikan pada jenjang pendidikan menengah (SMA/MA dan SMK/MAK). Mata pelajaran Sejarah Indonesia memiliki arti strategis untuk membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat serta membentuk manusia Indonesia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Dengan demikian, tujuan dari pembelajaran sejarah adalah membelajarkan peserta didik agar dapat mengambil nilai-nilai dari kehidupan masa lampau untuk direfleksikan pada kehidupan saat ini. Hal ini menempatkan mata pelajaran sejarah sebagai salah satu sendi penting dalam pendidikan. Mengacu pada hasil observasi, wawancara dan angket, diperoleh informasi bahwa peserta didik memiliki efektivitas rendah terhadap mata pelajaran sejarah. Rendahnya efektivitas peserta didik disebabkan: (1) materi sejarah yang bersifat kering; (2) sumber belajar di sekolah hanya terpaku pada bahan ajar cetak informatif dan kurang variatif; (3) karakteristik gaya belajar peserta didik yang berupa visual auditori. Berdasarkan data tersebut, maka solusi yang dapat diberikan yaitu dengan mengembangkan media pembelajaran yang mampu memproyeksikan peristiwa masa lampau ke hadapan peserta didik. Adapun tujuan pengembangan ini, yaitu: (1) menghasilkan produk video dokumenter sebagai media pembelajaran sejarah kelas XI SMA dengan model 4 D yang tervalidasi; (2) media pembelajaran yang dikembangkan diharapkan mampu meningkatkan efektivitas belajar peserta didik sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran sejarah; (3) produk ix pengembangan berupa video dokumenter diharapkan dapat mencapai efektifitas belajar peserta didik pada mata pelajaran sejarah. Model pengembangan yang digunakan dalam pengembangan ini adalah model 4 D yang memfokuskan ada empat tahap, yaitu (1) define (pendefinisian; (2) design (perancangan); (3) develop (pengembangan); (4) disseminate (penyebaran). Media video dokumenter tersebut memaparkan materi peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia. Produk media video dokumenter yang dihasilkan selanjutnya divalidasi oleh ahli materi, ahli media dan ahli desain pembelajaran. Hasil validasi menunjukkan bahwa produk berada pada kualifikasi tinggi dengan persentase sebesar 83,6% hasil validasi ahli materi, 93,07% validasi ahli media dan desain pembelajaran, validator ahli lapangan yaitu pengguna berupa respon pendidik terhadap media video dokumenter memberikan penilaian persentase 90%, kualifikasi tersebut menyentuh kriteria sangat tinggi. Uji efektivitas pada kelompok kecil menujukkan persentase 84,06% dan 78,44% untuk uji kelompok besar. Kualitas produk berada pada kualifikasi efektivitas tinggi dengan artian produk efektif dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik. Kajian berisi mengenai produk yang telah direvisi. Kajian produk berisi mengenai kajian aspek efektivitas dan efektifitas produk. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa produk media pembelajaran video dookumenter menggunakan model 4 D pada mata pelajaran sejarah kelas XI SMA telah tervalidasi dan mampu menjadi referensi media yang dapat meningkatkan efektifitas belajar peserta didik terhadap mata pelajaran sejarah.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectMedia Pembelajaran Video Dokumenteren_US
dc.subjectModel 4Den_US
dc.subjectPelajaran Sejarahen_US
dc.titlePengembangan Media Pembelajaran Video Dokumenter Menggunakan Model 4D pada Mata Pelajaran Sejarah Kelas XI SMAen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record