Show simple item record

dc.contributor.advisorRirianty, Mury
dc.contributor.advisorNafikadini, Iken
dc.contributor.authorANDIKA, Arif Rizki
dc.date.accessioned2018-08-01T04:05:58Z
dc.date.available2018-08-01T04:05:58Z
dc.date.issued2018-08-01
dc.identifier.nim132110101066
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/86888
dc.description.abstractJumlah perokok anak-anak dan remaja di Jawa Timur mencapai sekitar 2.839.115 jiwa dan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun (Permata, 2016). Jumlah rerata batang rokok yang dihisap penduduk umur ≥10 tahun di Provins i Jawa Timur adalah 11,5 batang (Riskesdas, 2013:135). Alasan yang melatarbelakangi perilaku merokok pada remaja secara umum yaitu faktor lingkungan dan individu. Rokok tidak hanya menyebabkan masalah kesehatan pada tingkat fisik namun juga emosionalnya. Pada umumnya remaja menjadi anggota kelompok usia sebaya (peer group). Peer group memiliki peran yang akan mempengaruhi anggotanya untuk melakukan suatu kebiasaan demi memenuhi kebutuhannya semaksimal mungkin. Peer group memiliki peran antara lain reinforcement social, modeling, objek perbandingan sosial dan persuasi yang dilakukan pengkritik dan agen. Mahasiswa dapat dikatakan sebagai remaja karena mereka memiliki rentang usia 10-24 tahun. Remaja merasakan bukan kanakkanak lagi, akan tetapi masih belum mampu memegang tanggung jawab layaknya orang dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran peer group dengan niat untuk berhenti merokok pada mahasiswa perokok. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah Mahasiswa Universitas Jember. Dikarenakan tidak adanya data terkait mahasiswa perokok, maka dilakukan studi pendahuluan dengan mengambil 300 mahasiswa aktif secara random sebagai populasi. Berdasarkan studi pendahuluan tersebut didapatkkan hasil sebesar 16% mahasiswa merupakan mahasiswa perokok. Sehingga didapatkan jumlah sampel sebanyak 64 responden. Variabel bebas pada penelitian ini adalah peran peer group meliputi reinforcement social modeling, objek perbandingan sosial, dan persuasi yang dilakukan pengkritik dan agen. Sedangkan variabel terikat pada penelitian ini adalah niat untuk berhenti merokok. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara dan menggunakan instrumen kuesioner. Selanjutnya, analisis data menggunakan analisis univariat, analisis bivariat dengan uji chi-square dan analisis multivariat dengan uji regresi logistik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat karakteristik responden yaitu meliputi angkatan, fakultas, umur, status pendidikan, dan jenis kelamin. Mayoritas responden merupakan angkatan 2014 yang berasal dari Fakultas Hukum, dan memiliki rata-rata umur 19-24 tahun (remaja akhir). Responden sebagian besar menempuh status pendidikan S1, dan seluruh responden berjenis kelamin laki-laki. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa peran peer group meliputi reinforcement social, modeling, objek perbandingan sosial, dan persuasi yang dilakukan pengkritik dan agen, memiliki hubungan dengan niat untuk berhenti merokok pada mahasiswa perokok. Persuasi yang dilakukan pengkritik dan agen merupakan variabel yang paling berhubungan dengan niat untuk berhenti merokok pada mahasiswa perokok. Saran yang diberikan bagi dinas terkait, yaitu sebagai bahan masukan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Jember dalam upaya optimalisasi tindakan promotif dalam menanggulangi masalah rokok melalui kegiatan sosialisasi di setiap posyandu dengan menjadikan remaja sebagai kelompok sasaran pada kegiatan tersebut. Dinas Kesehatan Kabupaten Jember dapat melakukan kerja sama dengan lembaga pendidikan seperti sekolah, universitas, pondok pesantren, maupun dengan masyarakat umum terkait pembentukan peer group untuk menanggulangi permasalahan rokok pada kalangan remaja. Dinas Kesehatan Kabupaten jember dapat melakukan kerjasama lintas sektoral terkait penelitian dalam upaya menangani permasalahan rokok di kalangan masyarakat. Kerja sama lintas sektoral bisa dengan pihak Universitas Jember sebagai lembaga tertinggi di bidang penelitian dan pengabdian masyarakat. Dinas Kesehatan Kabupaten Jember bisa melakukan advokasi untuk pembentukan Peraturan Daerah (Perda) ataupun Peraturan Bupati (Perbup) sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 109 Tahun 2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa produk tembakau bagi kesehatan, pada pasal 49 yang menyatakan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib mewujudkan Kawasan Tanpa Rokok. Bagi Universitas Jember dapat membuat kebijakan di bidang akademik dengan memasukkan isu-isu tentang kesehatan di beberapa mata kuliah setiap fakultas atau melalui pengenalan kehidupan kampus mahasiswa baru (PK2Maba). Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember dapat melakukan advokasi kepada rektor Universitas Jember untuk membuat kebijakan terkait larangan merokok di area kampus, pemasangan spanduk, baliho, ataupun media promosi lainnya terkait kawasan bebas rokok dan terkait bahaya rokok.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectPeer Groupen_US
dc.subjectBerhenti Merokoken_US
dc.subjectMahasiswa Perokoken_US
dc.titlePeran Peer Group dengan Niat untuk Berhenti Merokok pada Mahasiswa Perokok (Studi Kuantitatif Pada Mahasiswa Universitas Jember)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record