Show simple item record

dc.contributor.authorFAJAR WULANSARI
dc.date.accessioned2013-08-27T01:56:17Z
dc.date.available2013-08-27T01:56:17Z
dc.date.issued2013-08-27
dc.identifier.nimNIM070210201072
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/864
dc.description.abstractDalam Garis-Garis Besar Program Kegiatan Belajar PAUD 1994, disebutkan bahwa pengembangan daya cipta adalah kegiatan yang bertujuan untuk membuat anak kreatif, yaitu fleksibel, berfikir serta berolah tangan dan berolah tubuh sebagai latihan motorik kasar dan motorik halus. Oleh karena itu, daya cipta harus ada dalam pengembangan, daya pikir, keterampilan, dan motorik, dalam suatu bentuk permainan yang kreatif, seperti permainan kreatif melalui imajinasi, eksplorasi, dan musik ( Yeni Rachmawati, 2010:52). Motorik adalah semua gerakan yang mungkin didapatkan oleh seluruh tubuh, sedangkan perkembangan motorik dapat disebut sebagai perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh (Sujiono, 2005:1.3). perkembangan motorik ada dua, yaitu perkembangan motorik kasar, artinya kemampuan yang membutuhkan koordinasi sebagian besar bagian tubuh anak, dan perkembangan motorik halus, artinya gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja. Adapun beberapa kegiatan untuk perkembangan motorik kasar, seperti berlari, melompat, melempar, dan menendang bola. Dan kegiatan untuk perkembangan motorik halus, seperti bermain bongkar pasang, masak-masakan, bermain pasir, dan bernyanyi dan berkeliling. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif untuk mengetahui peranan permainan kreatif bagi perkembangan motorik anak di POS PAUD Mahoni 29 Desa Balung Kulon Kecamatan Balung Kabupaten Jember. Daerah penelitian atau tempat penelitian ditetapkan di POS PAUD Mahoni 29 Desa Balung Kulon Kecamatan Balung Kabupaten Jember. Informan kunci pada penelitian ini yaitu pendidik POS PAUD Mahoni 29 Desa Balung Kulon Kecamatan Balung Kabupaten Jember, dengan jumlah keseluruhan dua orang pendidik yang mengajar di kelas B dan informan pendukung yaitu satu pengelola dan 15 ibu dari peserta didik di kelas B dengan jumlah keseluruhan 15 peserta didik. Metode yang digunakan dalam memperoleh data pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informasi yang diperoleh melalui wawancara dengan informan kunci dan informan pendukung. Hasil penelitian yang dilakukan pada 15 peserta didik kelas B di POS PAUD Mahoni 29 Desa Balung Kulon Kecamatan Balung Kabupaten Jember menunjukkan bahwa sebagian besar peserta didik perkembangan motoriknya sudah baik, hal ini dibuktikan saat peserta didik melakukannya dengan permainan yang disiapkan oleh pendidik. Dalam mengembangkan motorik kasar, pendidik POS PAUD Mahoni 29 memberikan kegiatan bermain di luar kelas dengan meyediakan ruang gerak yang bebas bagi peserta didik untuk berlari, berlompat, dan menggerakkan tubuh dengan cara-cara yang tidak terbatas dan sesuai dengan petunjuk yang diberikan pendidik. Sedangkan untuk mengembangkan kemampuan motorik halus, pendidik POS PAUD Mahoni 29 menyediakan permainan seperti bermain bongkar pasang, masak- masakan, melipat kertas, menempel kertas, dan sebagainya. Kegiatan permainan ini diberikan pendidik, agar perkembangan motorik peserta didik dapat berkembang dengan baik dan sempurna dengan stimulasi yang terarah dan terpadu. Dengan dilakukan permainan yang berperan dalam perkembangan motorik, pendidik dapat memantau perkembangan motorik peserta didiknya. Maka akan terlihat peserta didik yang mulai berkembang motoriknya, karena dapat melakukan permainan dengan benar, seperti cara bermain, cara menyusun, cara memperagakan, dan tentunya cara berfikir kreatif dalam bermain. Tetapi ada juga peserta didik yang perkembangan motoriknya belum terlatih seperti teman-teman yang lainnya, hal ini terjadi karena anaknya yang pasif, emosi tidak terkontrol, dan sulit dikendalikan tingkah lakunya. Jadi saat kegiatan bermainpun, mereka lebih senang menjahili temannya, merebut mainan milik temannya, bahkan ada yang hanya diam tidak mau bermain. Keadaan ini yang membuat pendidik menjadi kewalahan karena anak terkadang sulit diatur. Pendidik memiliki peran yang sangat penting bagi perkembangan motorik anak. Sebaiknya pendidik lebih bertindak untuk mendekati peserta didik yang kurang memperhatikan pembelajaran, khususnya tentang permainan kreatif dalam pengembangan motorik, seperti peserta didik yang kurang aktif, kurang berfikir kreatif, dan emosil tidak terkontrol. Agar perkembangan motorik mereka bisa seimbang dengan teman yang lainnya, yang tentunya melalui permainan yang mengacu pada gerakan-gerakan motorik. Jadi kesimpulannya bahwa permainan kreatif berperan dalam mengembangkan kemampuan motorik anak, melalui berbagai macam kegiatan bermain yang menstimulasi dan melatih ketangkasan motorik yang baik dalam diri anak.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries070210201072;
dc.subjectPERMAINAN KREATIF, PERKEMBANGAN MOTORIKen_US
dc.titlePERANAN PERMAINAN KREATIF BAGI PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK DI POS PAUD MAHONI 29 DESA BALUNG KULON KECAMATAN BALUNG KABUPATEN JEMBER TAHUN PELAJARAN 2011/2012en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record