Show simple item record

dc.contributor.authorYUNIAR SILANINGTYAS
dc.date.accessioned2013-12-12T07:45:07Z
dc.date.available2013-12-12T07:45:07Z
dc.date.issued2013-12-12
dc.identifier.nimNIM060210101256
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/8632
dc.description.abstractPelaksanaan pembelajaran matematika di depan kelas tidak cukup hanya membekali peserta didik dengan berbagai pengetahuan matematika, tetapi lebih dari itu diperlukan upaya nyata yang dilaksanakan secara intensif untuk menumbuhkembangkan kemampuan memperoleh pengetahuan matematika, diantaranya adalah pemecahan masalah. Salah satu pembelajaran yang mengajarkan kepada siswa bagaimana langkah untuk memecahakan masalah adalah pembelajaran pemecahan masalah model Polya. Penyempurnaan dan perbaikan pembelajaran matematika juga diiringi dengan sistem penilaian (assessment) yang baik pula. Salah satu alternatif penilaian yang sedang dikembangkan adalah Penilaian Autentik (Authentic Assessment) yang menilai pengetahuan dan keterampilan siswa. Permasalahan yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah bagaimana penerapan pembelajaran pemecahan masalah model Polya disertai Authentic assessment, bagaimana aktivitas siswa dan ketuntasan belajar siswa sedangkan penelitian ini bertujuan untuk adalah mengetahui penerapan pembelajaran pemecahan masalah model Polya yang disertai penerapan Authentic Assessment, aktivitas siswa dan ketuntasan belajar siswa Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIIA MTsN Jember III Tanggul tahun ajaran 2009/2010 yang berjumlah 39 siswa dengan rincian 21 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, tes, dokumentasi dan pemberian tugas. Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 12 Mei hingga 26 Mei 2010. Pelaksanaan siklus I dan II x tidak jauh berbeda, namun persentase ketuntasan belajar lebih ditingkatkan lagi yakni 80%. Hal itu karena pada siklus I ketuntasan belajar siswa mampu mencapai 79,49% dan pada siklus II dilakukan perbaikan-perbaikan yang nantinya mampu menunjang ketuntasan belajar siswa. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif berupa hasil observasi aktivitas siswa dan guru sedangkan data kuantitatif berupa nilai dari penilaian penugasan/proyek, penilaian portofolio (LKS, PR), tes akhir, juga data numerik dari observasi aktivitas siswa. Hasil yang diperoleh dari pembelajaran yang telah dilakukan menunjukkan aktivitas individu dan kelompok cenderung meningkat disetiap pembelajaran. Persentase aktivitas diskusi dalam setiap pembelajaran yaitu 78,63%; 83,76%; 82,91%; 88,89%. Persentase aktivitas prosedur pengerjaan LKS dalam setiap pembelajaran yaitu 100% sedangkan persentase aktivitas interaksi siswa dalam setiap pembelajaran adalah 85,75%; 88,89%; 89,46%; 92,02%. Persentase kesigapan kelompok berturut-turut selama empat kali pembelajaran yaitu 100%; 100%; 95,83%; 95,83. Persentase pengerjaan LKS selama empat kali pembelajaran yaitu 83,33%; 83,33%; 91,67%; 95,83%, sedangkan persentase pengumpulan LKS mencapai 100% dalam setiap pembelajaran. Persentase aktivitas guru selama mengajar sebesar 96,30% dan persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 79,49% pada siklus I dan 87,18% pada siklus II.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries060210101256;
dc.subjectPEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH, AUTHENTIC ASSESSMENTen_US
dc.titlePEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH MODEL POLYA DISERTAI PENERAPAN AUTHENTIC ASSESSMENT SUB POKOK BAHASAN PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI PADA SISWA KELAS VIIA MTsN JEMBER III TANGGUL SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2009/2010en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record