Show simple item record

dc.contributor.authorAndy Laksmono
dc.date.accessioned2013-12-12T07:33:48Z
dc.date.available2013-12-12T07:33:48Z
dc.date.issued2013-12-12
dc.identifier.nimNIM060210103023
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/8614
dc.description.abstractDemam Berdarah Dengue merupakan penyakit endemik yang penyebarannya sampai ke seluruh penjuru kota di Indonesia. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti L. yang membawa virus dengue. Upaya pencegahan penyakit demam berdarah dengue dapat dilakukan dengan menggunakan larvasida, kegiatan 3M, pengasapan, maupun penyemprotan dengan insektisida. Karena penggunaan insektisida kimia banyak menimbulkan dampak negatif maka perlu dilakukan pengendalian nyamuk Aedes aegypti L. pada stadium larva dengan menggunakan insektisida alami. Minyak atsiri daun sirih hijau (Piper betle L.) dapat digunakan sebagai bahan alternatif dalam pengendalian larva nyamuk Aedes aegypti L. karena berfungsi sebagai racun kontak dan racun perut. Minyak atsiri dari sirih ini mempunyai kekurangan, yaitu mudah menguap dan kelarutannya dalam air sangat rendah. Untuk itulah perlu diusahakan suatu cara untuk menanggulangi permasalahan tersebut. Salah satunya adalah dengan cara mikroenkapsulasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan besarnya toksisitas mikroenkapsulat 631 minyak atsiri daun sirih hijau (Piper betle L.) terhadap mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti L. dan untuk menganalisis mortalitas larva Aedes aegypty L. pada tiap-tiap konsentrasi. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juli sampai Agustus 2010 di Laboratorium Zoologi Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Jember. Dalam penelitian ini menggunakan 5 serial konsentasi yaitu 100 ppm, 200 ppm, 300 ppm, 400 ppm dan 500 ppm. Rancangan percobaan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 kali ulangan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti L. selama 24 jam pada konsentrasi 100 ppm sampai 500 ppm adalah 5%, 40%, 70%, 95%, dan 100%. Sedangkan mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti L. selama 48 jam pada konsentrasi 100 ppm sampai 500 ppm adalah 10%, 50%, 80%, 100%, dan 100%. Analisa data menggunakan Analisis Varian (ANAVA), jika terdapat beda nyata maka dilanjutkan dengan uji Duncan dengan taraf signifikasi 5%. Untuk mengetahui hubungan variasi konsentrasi mikroenkapsulat 631 minyak atsiri daun sirih hijau (Piper betle L.) terhadap mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti L. digunakan Analisis Regresi. Dan untuk mengetahui nilai LC50-24jam, LC50-48jam, LC90-24jam, LC90-48jam dari serial konsentrasi mikroenkapsulat 631 minyak atsiri daun sirih hijau (Piper betle L.) digunakan analisis probit. Berdasarkan hasil dan analisis yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa mikroenkapsulat 631 minyak atsiri daun sirih hijau (Piper betle L.) bersifat toksik terhadap mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti L. dengan nilai LC50 24 jam dan 48 jam berturut-turut adalah 239,880 ppm dan 209,053 ppm sedangkan nilai LC90 24 jam dan 48 jam berturut-turut adalah 362,276 ppm dan 321,268 ppm.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries060210103023;
dc.subjectToksisitas Mikroenkapsulat, Minyak Atsiri, Daun Sirih Hijau, Mortalitas, Larva Nyamuk Aedes aegyptien_US
dc.titleTOKSISITAS MIKROENKAPSULAT 631 MINYAK ATSIRI DAUN SIRIH HIJAU (Piper betle L.) TERHADAP MORTALITAS LARVA NYAMUK Aedes aegypti L.en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record