Show simple item record

dc.contributor.advisorPOERNOMO, Djoko
dc.contributor.advisorISWONO, Sugeng
dc.contributor.authorWIDASARI, Nurmalita
dc.date.accessioned2018-02-09T07:28:25Z
dc.date.available2018-02-09T07:28:25Z
dc.date.issued2018-02-09
dc.identifier.nimNIM120910202011
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/84246
dc.description.abstractPengendalian persediaan bahan baku merupakan salah satu hal yang harus dilakukan oleh perusahaan yang menjadikan bahan baku sebagai kepentingan utama. Pengendalian persediaan dilakukan untuk mengatur segala hal yang berkaitan dengan persediaan bahan baku pada sebuah perusahaan dan bertujuan untuk menjamin apa yang dilaksanakan berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan. Salah satu perusahaan yang ada di Kabupaten Jember ini menggunakan kedelai sebagai bahan bakunya dan perusahaan ini juga melakukan pengendalian persediaan bahan baku pada perusahaannya. Adalah perusahaan Tempe Super Sumber Mas yang berada di Kabupaten Jember, perusahaan tempe ini terletak di jalan Ciliwung I No. 70 Kecamatan Sumbersari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengendalian yang dilakukan oleh perusahaan dalam mengendalikan persediaan bahan bakunya yaitu kedelai yang menyebabkan ketidak teraturan pada persediaannya. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data dengan menggunakan data primer dan data sekunder, data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan objek penelitian melalui key informan, sedangkan data sekunder berupa data perusahaan dan juga dokumentasi. Analisis data yang dipilih pada penelitian ini adalah analisis domain dan taksonomi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perusahaan “Tempe Super Sumber Mas” memiliki kebijakan dalam pengendalian persediaan bahan bakunya dengan melakukan pembelian bahan baku, penyimpanan bahan baku dan penggunaan bahan baku. Pengendalian dilakukan pada pembelian bahan baku, yaitu dengan melakukan pemesanan ulang saat jumlah persediaan tersisa untuk beberapa kali produksi dan pengambilan keputusan dilakukan langsung oleh pemilik perusahaan. Penetapan jumlah pembelian kedelai dengan kuantitas yang berubah- ubah berkaitan dengan kondisi pasar yang sedang dihadapi oleh perusahaan dan juga frekuensi pembelian bahan baku yang dilakukan oleh perusahaan dirasa kurang tepat apabila dilakukan sebanyak empat kali dalam satu bulan agar tidak menimbulkan penumpukan pada persediaan bahan baku. Pada pengendalian penyimpanan bahan baku, pemilik menerapkan system kedelai yang dibeli pertama akan dijadikan bahan baku pertama yang diolah. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah kerusakan kedelai. Sedangkan pada penggunaan bahan baku berkaitan dengan system penyimpanan yang dilakukan, system tersebut sesuai dengan metode FIFO (First in First Out) yaitu bahan baku yang ada pada tempat penyimpanan lebih awal akan digunakan terlebih dahulu, metode ini dilakukan untuk mencegah adanya kerusakan kedelai akibat kenaikan tingkat kelembaban kedelai. Pengendalian persediaan bahan baku diaplikasikan guna mencapai hal yang telah direncanakanen_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries120910202011;
dc.subjectPERSEDIAAN BAHAN BAKU TEMPEen_US
dc.subject“TEMPE SUPER SUMBER MAS”en_US
dc.titlePENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEMPE PADA PERUSAHAAN “TEMPE SUPER SUMBER MAS” DI KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record