Show simple item record

dc.contributor.authorErick Setyo Darmawan
dc.date.accessioned2013-12-12T03:10:46Z
dc.date.available2013-12-12T03:10:46Z
dc.date.issued2013-12-12
dc.identifier.nimNIM052310101012
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/8380
dc.description.abstractPenyakit malaria akhir-akhir ini menjadi salah satu masalah kesehatan di Puskesmas Wongsorejo. Data laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi tahun 2011 menunjukkan bahwa penyakit malaria mengalami peningkatan yang cukup tajam atau terjadi Kejadian Luar Biasa (29 kasus penderita positif malaria). Atas fenomena kejadian ini Dinas Kabupaten dan Puskesmas Wongsorejo telah melaksanakan upaya pencegahan untuk menurunkan kasus sampai awal tahun 2013 (menjadi hanya satu kasus import). Gebrak malaria adalah panduan pelaksanaan managemen pemberantasan dan pencegahan untuk mewujudkan program eliminasi malaria di Indonesia sesuai dengan kesepakatan global Millenium Development Goal’s. Salah satu isu strategis dalam program eliminasi adalah komitmen pemerintah daerah, kemitraan. Untuk mendapatkan komitmen dibutuhkan advokasi ke semua stakeholder malaria. Untuk itu diperlukan gambaran informasi lebih lanjut tentang bagaimana gambaran pelaksanaan pencegahan malaria di Puskesmas. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pencegahan malaria di Puskesmas Wongsorejo, penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan metode pendekatan fenomenologi. Sampel penelitian yang diambil ditentukan melalui purposive sampling, yaitu sebanyak 5 informan yang terdiri dari: koordinator pengelola program malaria Dinas Kesehatan, kepala Puskesmas, kepala koordinator pengelola program Puskesmas, Juru Malaria Desa dan Mikroskopis. Pengambilan data dengan cara wawancara mendalam menggunakan pedoman wawancara tak terstruktur untuk mengakomodasi temuan. Analisa data kualitatif dilakukan dengan metode Colaizi analisis. Pelaksananan pencegahan primer meliputi : pertama penyuluhan, perawatan lagun tempat perindukan nyamuk, dan pemasangan papan kawasan waspada malaria. Pencegahan sekunder meliputi : penegakan diagnosa dini dengan mikroskop, ActiveCase Detection, Mass Blood Survei, Survei Migrasi. Pencegahan tersier meliputi : pengobatan adekuat penderita, follow up penderita, dan penerimaan pasien rujukan (rawat inap). Pelaksanaan managemen pencegahan malaria meliputi: pertama, perencanaan program Puskesmas adalah menjalankan perintah dari dinas kesehatan, kebijakan program adalah pengendalian belum menuju eliminasi (Pembebasan). Puskesmas belum menggunakan perencanaan untuk proses tindak lanjut pengambilan keputusan dalam pelaksanaan pencegahan dan pengembangan program. kedua, pelaksanaan pencegahan malaria merupakan kolaborasi dari Puskesmas, Dinas Kesehatan Kabupaten, dan Dinas Kesehatan Provinsi. Tiga, pengorganisasian melalui pendelegasian tugas bagi puskesmas yaitu melaksanakan perawatan lagun dan pencarian penderita secara aktif. Keempat, Pengawasan/pengendalian sudah dilakukan untuk pencapaian program dengan membentuk sistem dan jaringan melalui hubungan organisatoris dan komunikasi efektif antara dinas kesehatan dan Puskesmas. Jumlah dan kompetensi petugas lapangan masih belum memadai dan adanya tugas rangkap. Petugas belum di dukung dengan pengetahuan yang baik tentang program eliminasi pemerintah. Cakupan pelaksanaan pencarian dini penderita secara aktif terhadap penderita di desa endemis secara kuantitas perlu memperhatikan target jumlah rumah di kunjungi setiap bulan mengingat mobilitas penduduk dari dan ke daerah endemis cukup tinggi, hal ini untuk mendeteksi dan mengontrol penyebaran penyakit termasuk untuk mencegah terulangnya Kejadian Luar Biasa.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries052310101012;
dc.subjectMALARIA, PUSKESMAS WONGSOREJOen_US
dc.titleGAMBARAN PELAKSANAAN PENCEGAHAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGIen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record