Show simple item record

dc.contributor.advisorNURTANTO, Dwi
dc.contributor.advisorUTAMI, Nanin Meyfa
dc.contributor.authorAHMAD
dc.date.accessioned2017-10-17T01:04:08Z
dc.date.available2017-10-17T01:04:08Z
dc.date.issued2017-10-17
dc.identifier.nimNIM131910301093
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/82116
dc.description.abstractLimbah plastik merupakan masalah serius yang dihadapi saat ini. Plastik merupakan bahan yang sulit untuk diuraikan oleh bakteri pengurai dalam tanah. bakteri pengurai setidaknya membutuhkan waktu yang sangat lama untuk dapat menguraikan plastik yang tertimbun dalam tanah. Oleh karena itu, limbah plastik juga harus dimanfaatkan untuk meminimalisirkannya. Salah satu cara untuk mengurangi limbah plastik tersebut dengan cara memanfaatkannya sebagai bahan tambah pada bahan utama penyusun beton. Pemanfaatan tersebut dikarenakan plastik merupakan bahan anorganik yang tidak dapat membusuk maka mungkin saja dapat bekerja optimal seperti bahan penyusun beton lainnya. Tingkat regangan pada Plastik PET juga terbilang baik. Dari pencampuran plastik tersebut diharapkan dapat meningkatkan kekuatan beton. Salah satu penggunaan limbah plastik pada beton adalah dengan menjadikannya sebagai serat. Penggunaan serat plastik diharapkan dapat meningkatkan kuat lentur pada beton. selain untuk meningkatakan kuat lentur beton, serat pada beton berfungsi agar beton tidak mengalami keretakan pada saat proses pengerasan. Pada penelitian ini, serat plastik dipotong menyerupai serat memanjang. Mix design yang digunakan untuk menentukan prosentase material dasar dilakukan perhitungan berdasarkan SNI 03-2834-2000. Pengujian meliputi kuat tekan dan kuat lentur. Pengujian kuat tekan dilakukan sebatas hanya untuk kontrol mix design yang direncanakan. Penambahan serat plastik dilakukan setiap sepertiga dari tinggi cetakan dengan cara meletakkannya secara memanjang. Setelah beton dicetak maka langkah selanjutnya yaitu proses curing hingga beton berumur 28 hari. Setelah beton berumur 28 hari kemudian dilakukan pengujian kuat lentur beton dengan penambahan serat plastik. Pada penggunaan limbah plastik tersebut rata – rata kuat lentur beton mengalami penurunan kekuatan seiring dengan penambahan limbah botol plastik PET pada beton, hal ini dikarenakan semakin banyak penambahan plastik PET pada beton daya rekat khususnya didaerah sekitar penambahan plastik PET tersebut mengalami penurunan. Berdasarkan hasil uji kuat lentur, variasi dan prosentase yang paling optimal dalam meningkatkan kuat lentur adalah penambahan PET dan resin sebanyak 0,3% yang mampu meningkatkan kuat lentur beton sebanyak 51.78% dibandingkan dengan yang tanpa penambahan serat plastik. Model keruntuhan yang terjadi pada semua variasi benda uji yaitu keruntuhan lentur dikarenakan retakan beton terjadi pada daerah tengah bentang dan searah tegak lurus sumbu balok.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries131910301093;
dc.subjectSERAT PLASTIKen_US
dc.subjectBETON NORMALen_US
dc.titlePENGARUH PENAMBAHAN SERAT PLASTIK PET (POLYETHYLENE TEREPTHALATE) PADA BETON NORMAL TERHADAP KUAT LENTURen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record