Show simple item record

dc.contributor.advisorSUBEKTI, Agus
dc.contributor.advisorROFI’I, Imam
dc.contributor.authorKURNIANTO, Soni Hari
dc.date.accessioned2017-08-29T06:17:52Z
dc.date.available2017-08-29T06:17:52Z
dc.date.issued2017-08-29
dc.identifier.nimNIM971810201015
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/81545
dc.description.abstractLatar belakang dari penelitian ini didasari dari pentingnya parameter konduktivitas listrik digunakan untuk menentukan kuat atau lemah suatu bahan didalam menghantarkan arus listrik, sedangkan permasalahan yang muncul adalah bagaimana menentukan konduktivitas listrik, sehingga diketahui kemampuan bahan di dalam menghantarkan arus listrik. Tujuan penelitian untuk menentukan konduktivitas bahan dengan menggunakan metode metode dua titik, empat titik, dan van der Pauw, kemudian membandingkannya sehingga diperoleh metode yang paling baik untuk digunakan di dalam melakukan pengukuran konduktivitas listrik. Pada prinsipnya pengukuran konduktivitas listrik dengan menggunakan metode dua titik, masing masing jolok untuk arus listrik dan tegangan terletak pada titik yang sama, sehingga menyebabkan terjadinya hambatan kontak dan hambatan sebar di bawah tiap — tiap jolok logam. Sedangkan untuk metode empat titik dan van der Pauw jolok pembawa arus listrik dan jolok yang digunakan untuk menentukan tegangan keluarannya terletak pada posisi yang berbeda, dimana jolok pembawa arus listrik masih menimbulkan terjadinya hambatan kontak dan hambatan sebar. Tetapi hal itu tidak berlaku untuk jolok logam yang digunakan untuk menentukan tegangan keluarannya, karena tegangan keluaran diukur menggunakan volt meter digital (fluke 8842A multimeter) yang memiliki impedansi tinggi yang menarik sedikit arus listrik yang mengakibatkan hambatan kontak dan hambatan sebar dapat diabaikan sehingga hambatan bahan dapat ditentukan secara pasti. Dari ketiga metode yang digunakan ternyata metode yang paling baik digunakan untuk pengukuran konduktivitas listrik adalah metode empat titik dan van der Pauw, sedangkan metode dua titik selalu konsisten lebih kecil dari metode empaten_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries971810201015;
dc.subjectKONDUKTIVITAS LISTRIKen_US
dc.titlePENGUKURAN KONDUKTIVITAS LISTRIKen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record