Show simple item record

dc.contributor.advisorPUDJO, Didik
dc.contributor.authorSURYANI, . Aan
dc.date.accessioned2017-08-14T00:45:11Z
dc.date.available2017-08-14T00:45:11Z
dc.date.issued2017-08-14
dc.identifier.nimNIM970803101293
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/81063
dc.description.abstractBerdasarkan basil pelaksanaan Praktek kerja Nyata (PKN) yang dilaksanakan di Perum Pegadaian Cabang Besuki mengenai pencatatan terhadap pemberian kredit serta pelunasannya maka dapat ditarik kesimpulan yaitu : 1. Pengeluaran clan Penerimaan Uang Kas Dari data yang telah diperoleh, maka dapat diketahui besarnya kredit yang telah disalurkan dan besamya penerimaan dari pembayaran hutang oleh para nasabah yang terjadi setiap harinya_ yang dilaksanakan oleh Perum Pegadaian cabang Besuki yang didasarkan atas pengamatan selama mengikuti Praktek Kerja Nyata. Golongan A = Pp. 38.119.600,- Golongan 13 = Rp. 18.920.500,- Golongan C = Pp. 27.751.000,- Golongan D = Rp. 27.175.000,- Dari data diatas dapat diketahui bahwa kredit yang disalurkan lebih banyak terjadi pada golongan A karena kebanyakan masyarakat di Kecamatan Besuki adalah petani dengan penghasilan tidak tetap. Hal ini sesuai dengan tujuan dari Perum Pegadaian yaitu membantu masyarakat ekonomi kelas bawah agar tidak terjebak praktek riba. 2. Pencatatan pemberian kredit Dalam pencatatan ini semua barang yang keluar atau yang dipinjamkan kepada para nasabah dilakukan dengan cara sistematis dan efisien yaitu dengan mengklasifikasikan barang jaminan sesuai dengan golongannya. Dengan demikian dapat dihindari adanya suatu kesalahan yang tidak diinginkan. Hal ini dikarenakan pencatatan tersebut dilakukan secara langsung, dimana para nasabah yang akan memperoleh ming jaminan harus menyerahkan Surat Bukti Kredit (SI3K) yang diperoleh dari penaksir yang kemudian dicatat dalam buku kredit. Apabila terjadi kesalahan mencatat, akan segera diketahui sebelum jam kerja usai diadakan pencocokan antara petugas yang menilai barang atau penaksir dengan petugas keuangan yaitu kasir. 3. Pencatatan Buku Pelunasan Seperti halnya pencatatan pemberian kredit, pencatatan terhadap pelunasan hutang dilakukan dengan sistematis dan efisien baik itu perhitungan hari maupun perhitungan bunganya. hal ini dilakukan untuk menjaga agar dapat dihindari adanya kesalahan yang terns menerus yang akan menimbulkan kerugian bagi petugas itu sendiri, baik bagi Pcnilai maupun pembantu juru uang yang menghitung bunganya, di mana petugas tersebut hams membantu kerugian akibat dari kesalahan menaksir (terlalu tinggi). Penghitungan uang bunga bagi pembantu juru uang dan penghitungan uang pelunasan dari nasabah oleh petugas juru uang. Pencatatan pelunasan hutang ke dalam Buku Pelunasan juga dilakukan secara langsung dari petugas pelunasan, sehingga apabila terjadi kesalahan akan segera diketahui. Karena sebelum jam kerja usai diadakan pencocokan. Dengan adanya pencatatan yang dilakukan secara sistematis dan elision akan dapat diketahui kesalahan-kesalahan yang mungkin imadi balk kesalahan dalam hal pencatatan pemberian kredit maupun pencatatan pelunasan. 4. Agar mudah clan cepat digunakan suatu cara yang sederhana dan tepat sesuai dengan administrasi yang dipakai di kantor cabang Perum Pegadaian Besuki, namun kebijaksanaan yang dilaksanakan itu tidak menyimpang dari Administrasi Perkantoran yang adaen_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries970803101293;
dc.subjectPENGADAIANen_US
dc.titlePELAKSANAAN ADMINISTRASI PEMBERIAN KREDIT PADA PERUM PEGADAIAN CABANG BESUKI SITUBONDOen_US
dc.typeDiploma Reporten_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record