Show simple item record

dc.contributor.authorGianawati, Nur Dyah
dc.date.accessioned2017-01-24T04:41:55Z
dc.date.available2017-01-24T04:41:55Z
dc.date.issued2017-01-24
dc.identifier.isbn978-602-203-783-5
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/79152
dc.descriptionbuku “Gender & Kemiskinan di Indonesia”, artikel pada halaman 159-183.en_US
dc.description.abstractLatar belakang kondisi lahan kering dan sawah belum memberikan harapan bagi kebutuhan hidup perempuan pedesaan etnis Madura dan Jawa. Realitas teoritik, belum dijumpai penelitian terdahulu tentang penelitian yang mengkaji Strategi dan Makna Bertahan Hidup Perempuan Pedesaan Etnis Madura dan Jawa.. Penelitian difokuskan pada Strategi dan Makna Bertahan Hidup Perempuan Pedesaan Etnis Madura dan Jawa. Permasalahan penelitian sebagai berikut:1) Bagaimana Strategi bertahan hidup perempuan pedesaan etnis Madura dan Jawa?; 2) Apa makna strategi bertahan hidup bagi perempuan pedesaan etnis Madura dan Jawa? Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif (qualitative research),dengan perspektif fenomenologi,. Analisa data dengan menggunakan model Miles dan Huberman. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam,observasi partisipasi pasif dan dukumentasi. Hasil penelitian strategi bertahan hidup perempuan pedesaan etnis Madura , sebagai tindakan rasional yang menempatkan individu memiliki rasionalitas untuk memilih tindakan terbaik tidak peduli sekompleks apapun pilihannya.. Sedangkan strategi bertahan hidup perempuan pedesaan etnis Jawa, sebagai tindakan rasional tradisional, yaitu tindakan individu memperlihatkan perilaku yang lebih terikat pada nilai-nilai kolektifnya sehingga lebih menyukai bekerja secara bersama-sama dalam upaya meminimalkan resiko. Ada perbedaan makna bertahan hidup perempuan pedesaan pada dua etnis tersebut, menurut perempuan pedesaan etnis Madura, makna bertahan hidup ibarat ayam mencarikan makan untuk anaknya. Menunjukkan etos kerja yang tinggi, dengan artian jenis pekerjaan apapun akan dilakukan. Sedangkan perempuan pedesaan etnis Jawa bertahan hidup dimaknai sebagai ”urip kudu dilakoni” dan hidup harus “gemi, atau hemat”. Secara internal menujukkan optimistik dalam kehidupannya, meskipun secara perlahan-lahan tetapi pasti.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectStrategien_US
dc.subjectMaknaen_US
dc.subjectEtnis Madura dan Jawaen_US
dc.titleSTRATEGI DAN MAKNA BERTAHAN HIDUP PEREMPUAN PEDESAAN ETNIS MADURA DAN JAWA (Kajian pada Perempuan Pedesaan etnis Madura di Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo dan etnis Jawa di Desa Tanjungrejo Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember Propinsi Jawa Timur)en_US
dc.typeBooken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record