Show simple item record

dc.contributor.advisorSofyan, Akhmad
dc.contributor.advisorAsrumi
dc.contributor.authorAnggraeny, Heny Ratna
dc.date.accessioned2016-11-21T08:21:08Z
dc.date.available2016-11-21T08:21:08Z
dc.date.issued2016-11-21
dc.date.submitted
dc.identifier.issn140120201002
dc.identifier.nim140120201002
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/78193
dc.description.abstractPidato sambutan merupakan salah satu bagian dalam acara resepsi pernikahan masyarakat Jawa. Pidato sambutan terdiri atas dua jenis yaitu pidato pasrah pinanganten dan pidato panampi. Tiap-tiap pidato disampaikan oleh orator dari pihak pemilik hajat dan besan dengan latarbelakang sosiokultural dan strategi penyampaian pidato yang berbeda. Penelitian ini membahas struktur, kohesi dan koherensi, intertekstualitas, diksi dan gaya bahasa, dan tindak tutur yang dikaji dalam analisis wacana, sehingga mampu mengungkap makna dan tujuan orator saat berpidato. Data penelitian ini berasal dari tuturan lisan orator yang ditranskrupsi menjadi teks pidato pasrah pinanganten dan panampi dalam resepsi pernikahan mantu maupun ngundhuh mantu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptifkualitatif. Penelitian ini dilakukan dengan tiga tahap, yaitu (1) tahap penyediaan data, (2) tahap analisis data, dan (3) tahap penyajian hasil analisis data. Metode yang digunakan dalam tahap pengumpulan data, yaitu metode simak terhadap tuturan orator pidato sambutan dengan teknik dasar sadap diikuti teknik lanjutan SBLC, teknik catat, dan teknik rekam. Tahap analisis data menggunakan metode padan dan metode agih. Metode padan dalam penelitian ini adalah metode padan pragmatik dan metode ortografis. Metode agih dalam penelitian ini adalah metode agih dengan teknik dasar teknik BUL diikuti teknik lanjutan teknik balik, teknik sisip, dan teknik ganti. Tahap penyajian hasil analisis data menggunakan metode informal berupa perumusan kata-kata biasa. Dilihat dari struktur, pidato sambutan memiliki variasi yang mencakup kelengkapan bagian dan isi setiap bagian tersebut bergantung jenis pidatonya. Pidato pasrah pinangaten memiliki keunikan pada variasi isi berupa penyerahan srah-srahan, deskripsi isi srah-srahan, pesan atau nasehat kepada kedua mempelai. Pidato panampi berisi ucapan terima kasih atas srah-srahan, pesan, dan doa. Penyampaian pesan dan doa umumnya diletakkan pada bagian tersendiri di luar kedua pidato tersebut. Namun, penyampaian pesan dan doa dalam pidato sambutan di Bangil disampaikan pada bagian inti pidato pasrah pinanganten dan panampi. Pidato pasrah pinanganten mempunyai struktur lengkap, yaitu bagian pembukaan, inti, dan penutup. Setiap bagian digunakan bahasa-bahasa yang berbeda. Bahasa yang digunakan dalam pidato-pidato tersebut mencakup empat bahasa, yaitu BJSP, BA, BJ, dan BI. Pidato panampi mempunyai dua macam struktur, yaitu struktur lengkap dan struktur tidak lengkap. Variasi dalam struktur ini membuktikan bahwa dalam pidato ini bergantung latar belakang sosiokultural orator. Dilihat dari aspek kohesi dan koherensi, pidato sambutan ini merupakan wacana yang kohesif dan koheren. Kekohesifan ini merujuk pada kohesi leksikal dan gramatikal yang digunakan. Kohesi leksikal yang seringkali digunakan dalam pidato ini yaitu repetisi dan antonim, sedangkan unsur kohesi leksikal lain seperti sinonim dan ekuivalensi tidak banyak digunakan. Kohesi gramatikal yang seringkali digunakan meliputi (1) konjungsi yang berupa piranti sebab, hasil, pertentangan, konsesif, tujuan, penambahan, pilihan, harapan, urutan, perlawanan, pengandaian, waktu, syarat, dan cara, dan (2) referensi yang berupa persona, demonstratif, dan penanya. Koherensi yang digunakan yaitu (1) hubungan sebabakibat, (2) sarana-hasil, (3) syarat-hasil, dan (4) perbandingan. Dalam pidato ini terdapat hubungan dialogis atau intertekstualitas, yaitu antara teks pidato pasrah pinanganten dengan pidato panampi. Dalam pidato pasrah pinanganten terdapat beberapa kalimat yang merujuk pidato selanjutnya yaitu pidato panampi. Sebaliknya, dalam pidato panampi terdapat pengulangan informasi yang disampaikan orator pasrah pinanganten. Berdasarkan diksi yang digunakan orator, pidato sambutan ini cenderung dominan menggunakan diksi konotatif, denotatif, tembung saroja, dan idiom. Gaya bahasa yang digunakan lebih banyak menggunakan gaya bahasa perlawanan dan perulangan. Dilihat dari penggunaan tindak tutur, pidato ini lebih banyak menggunakan tindak direktif dan ekspresif, daripada tindak komisif, tindak representatif, dan tindak deklaratif.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectPIDATO SAMBUTANen_US
dc.subjectRESEPSI PERNIKAHAN ISLAMen_US
dc.subjectMASYARAKAT JAWAen_US
dc.titleANALISIS PIDATO SAMBUTAN PADA RESEPSI PERNIKAHAN ISLAM MASYARAKAT JAWA DI KECAMATAN BANGIL KABUPATEN PASURUANen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record